Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Cuci Mata di Pasar Barang Bekas Flohmarkt Limburg Jerman

8 Agustus 2023   06:49 Diperbarui: 8 Agustus 2023   21:25 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Flohmarkt- Pasar Barang bekas kota Limburg. Foto iin

Barang- barang yang dijual di Flohmarkt. Foto iin assenheimer 
Barang- barang yang dijual di Flohmarkt. Foto iin assenheimer 

Flohmarkt Limburg. Foto iin assenheimer 
Flohmarkt Limburg. Foto iin assenheimer 

Restauran dan Kafe 

Setelah kami melihat-lihat dan berjalan hampir ke seluruh gang-gang dan lorong-lorong di kota tua akhirnya kehausan dan kelelahan. Kebetulan saat itu cukup panas. 

Tatjana dan suaminya belum capek masih saja mau melihat-lihat meskipun tangannya sudah penuh belanjaan. Saya dan suami lebih baik duduk menikmati anggur putih dingin dari Winzer atau pembuat anggur setempat sambil mengamati orang-orang yang lalu lalang.

Akhirnya Tatjana dan suaminya menyusul kami dan ikut duduk istirahat sebentar. Mereka menemukan tas untuk sepeda, mainan untuk Niklas anaknya dan dua tas tangan. 

Saya sengaja mencari barang-barang kudus. Karena Limburg kota keuskupan. Penduduk kota Limburg sebagian besar Katolik.Saya yakin pasti ada keluarga Katolik yang nenek atau orang tuanya telah meninggal dan barang-barang kudus itu tidak pas dengan selera mereka lagi dan dijual di Flohmarkt. Akupun mendapatkan salib untuk dipasang di dinding dan gambar Bunda Maria.

Sebelum kami pulang dan menuju ke mobil kami, sebentar kami masuk ke Dom atau Katedral yang masih terbuka. Kami berdoa dan melihat keindahan Dom yang di bangun tahun 1235. 

Katedral tutup pada jam 18.00 bila hari itu tidak ada misa sore hari.

Kami berempat pulang dengan gembira dan capek seharian jalan kaki menyusuri kota tua Limburg yang cantik. Tahun depan kami datang lagi.

Salah satu alat musik yang dijual. Foto iin assenheimer
Salah satu alat musik yang dijual. Foto iin assenheimer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun