Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kamis Putih, Jumat Agung di Dietzenbach Jerman dan Kenangan di Tanah Suci

7 April 2023   17:30 Diperbarui: 8 April 2023   16:41 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangga ke ruang atas di mana Yesus dan murid-muridNya merayakan Perjamuan terakhir| Dokumentasi pribadi Iin

Saat itu Tuhan Yesus sendiri melakukan hal ini. Di sana saya rasakan betapa teladan yang sangat luar biasa. Pesan cintaNya sungguh nyata. 

Kata Yesus sesudah membasuh kaki murid-muridNya, "Jika aku Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki, sebab Aku telah memberi teladan kepadamu supaya kamu juga berbuat seperti yang telah kuperbuat kepadamu." (Yohanes 13: 1-15)

Jujur teladan ini amat sangat sulit hampir mustahil. Pada awal Injil Yohanes ini dikatakan Yesus, senantiasa mengasihi murid-muridNya, demikian juga sekarang, Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir.

Hal inilah yang menguatkan, yaitu Yesus mengasihi murid-muridNya sampai saat terakhir. Pesan Yesus selain saling membasuh kaki yang berarti saling melayani, yaitu saling mengasihi. 

Hanya dengan cinta yang besar, saling membasuh kaki bisa terjadi. Keyakinan bahwa dikasihi sebagai murid Tuhan memberikan suka cita yang besar. 

Sukacita yang besar ini memampukan seseorang untuk mengasihi sesama dan akhirnya memiliki kekuatan untuk menjadi rendah hati dan mampu membasuh kaki. Membasuh kaki contoh pelayanan yang paling rendah. 

Dengan hati yang dipenuhi kasih dan sukacita akan mampu saling melayani dan mengasihi.

Taman Getsemani tempat Yesus berdoa dengan pohon Zeitun yang tidak pernah mati.| Dokumentasi pribadi Iin
Taman Getsemani tempat Yesus berdoa dengan pohon Zeitun yang tidak pernah mati.| Dokumentasi pribadi Iin

Malam Tuguran atau Nach der Wache fuer den Herrn

Malam perayaan Kamis Putih selesai dan dilanjutkan dengan malam Tuguran atau Nacht der Wache fuer den Herrn, malam berjaga untuk Tuhan.

Pada malam ini gereja buka semalam suntuk dan terbuka untuk siapa saja yang mau berdoa. Bersama Yesus berdoa, seperti Yesus katakan pada saat berdoa di Taman Getsemani. "Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggalah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun