Dari cerita di atas saya mengambil kesimpulan bahwa, dengan merantau anak- anak menjadi sangat terbuka dan mandiri, belajar bertanggung jawab pada dirinya sendiri dan masa depannya. Hal-hal kongkret yang saya lihat bila anak merantau.
1. Anak-anak belajar mengatur waktu dan sangat menghargai waktu
Ada cerita lucu, suatu saat Michael bertanya bagaimana mengolah tahu. Saya jelaskan bagaimana memasak tahu.Â
Eh Michael menjawab, "Terlalu rumit mama, saya hanya punya waktu 15 menit untuk memasak dan menyiapkan makanan saya."
"Oh Allah le, makanya kalau mama menengok minta sekarung nasi dan abon. Yowis untuk abon nanti aku minta dikirimi bulik Hesti dan bulik Atik dari Indo."
Selain tentang makanan, juga tentang mengurusi baju kotor dan cucian. Michael juga harus menuliskan kapan waktu mencuci baju, karena mesin cuci dan mesin pengering yang ada di rumah kost atau Wohngemeinschaft digunakan bergiliran untuk seluruh penghuni rumah.
Setiap penghuni harus menuliskan tanggal, hari dan jam mencuci supaya tidak berebutan dengan penghuni lain.
Dari hal tersebut saya juga kagum dan heran, saat saya mengunjunginya, sprei dan sarung bantalku bersih dan wangi sabun cuci.
Syukur anakku yang saat di rumah tinggal pakai baju dan sprei bersih, saat ini harus urus sendiri. Mama pun mendapatkan sprei, dan sarung bantal wangi.Â
Supaya tidak kelaparan dan tidak kehilangan waktu percuma, anak-anak juga harus tahu kapan berbelanja. Mungkin sepulang kuliah, mampir ke supermarket.
Mengatur waktu kapan membersihkan kamar supaya nyaman ditinggali.