Sedangkan si Valeria, teman disabilitas yang satunya duduk di kursi roda, tetapi bila berada di grup atau kelasnya cukup menggunakan kruknya.
Anak-anak sedini mungkin belajar toleransi dan tenggang rasa dengan anak disabilitas
Saya melihat mereka bermain biasa dengan Valeria dan Ibrahim seakan anak-anak normal. Tetapi bila ada sesuatu di mana Valeria atau Ibrahim perlu bantuan, anak-anak lain segera menolong.
Menurut saya grup integrasi Taman Kanak-kanak (TK) ini bagus, karena sedini mungkin anak-anak dibiasakan untuk toleransi dan teposliro atau rueksichnehmen dengan anak disabilitas.Â
Mereka memahami dari kecil apa itu tidak sempurna. Dari kecil mereka siap membantu temannya yang disabilitas.
Suatu saat grup Michael, Hasen Grupe atau grup kelinci pergi piknik ke suatu taman bermain bernama Lochmuehle.Â
Suatu tempat bermain anak-anak mirip Fantasialand di Indonesia, tetapi lebih kecil dan lebih sederhana serta dilengkapi dengan Streichel Zoo atau kebun binatang yang binatangnya boleh dipegang dan dielus.
Mendampingi anak-anak TK ke taman bermain
Seperti biasa, saya selalu segera mendaftar ikut mendampingi dan menyediakan mobil saya untuk membawa anak-anak ke tempat piknik Lochmuehle tersebut.
Saat ibu guru Michael Frau Mueller minta saya untuk membawa Valeria yang menggunakan kursi roda, saya langsung mengiyakan.
Guru Michael memilih saya supaya Valeria ikut mobil kami dikarenakan mobil lebih tinggi, jadi enak untuk mengangkat Valeria dari kursi roda ke tempat duduk mobil. Sedangkan Ibrahim dengan mobil lain. Selain itu kursi rodanya bisa masuk di bagasi belakang.