Bangunan dan area TK yang ramah disabilitas
Dari segi arsitektur bangunan Taman Kanak-kanak St. Martin, memang sudah direnovasi menjadi Taman Kanak-kanak (TK) yang ramah disabilitas.
Hal tersebut berarti seluruh area Taman Kanak-kanak (TK) ada jalan kusus untuk mereka, semua ruangan bisa dicapai dengan kursi roda. WC-nya pun ada WC khusus untuk anak disabilitas.Â
Hal ini menarik untuk saya, karena WC di Taman Kanak-kanak (TK) memang dibuat khusus untuk anak-anak kecil.
Jadi WC-nya lebih kecil dan pendek. WC untuk anak kecil dan disabilitas, selain kecil dan pendek juga dilengkapi dengan pegangan untuk di sebelah kanan kiri, mirip WC disabilitas orang dewasa dalam bentuk kecil, bagus dan manis. Suess, kata orang Jerman.
Pengalaman dengan teman-teman Michael dengan disabilitas
Ada banyak pengalaman menarik saat Michael masih di Taman Kanak-kanak (TK) yang membuat saya tidak akan pernah lupa.
Dua anak di grup Michael yang disabilitas, sebut saja si Ibrahim, anak keturuan Turki.Â
Ibrahim penyandang tunarungu. Jadi untuk berkomunikasi memperhatikan gerakan bibir lawan bicara.
Suatu saat saya mengajak bicara Ibrahim, langsung Michael bilang, "Mama Ibrahin kann nicht gut hoeren, Du muss langsam und deutlich reden" (Mama Ibrahim tidak bisa mendengar dengan baik, mama harus bicara pelan dan jelas).