Kadang saya ingat wajah seseorang, tapi nama sulit. Apalagi banyak nama-nama yang sulit diucapkan.Â
Biasanya untuk menolong saya dalam mengingat nama, harus saya tulis atau melihat tulisan nama tersebut dan menjadi lebih mudah diingat. Tapi orang tuna netra, hanya mendengar sekali dan segera ingat hanya mendengar dari suaranya, wow. Semakin saya respek dengan orang tuna netra.
Mengunjungi Casino
Sampai di Casino, terdengar bunyi- bunyi alat-alat permainan. Jujur di casino saya tidak bisa banyak cerita karena dunia ini sendiri asing bagi saya apalagi dalam gelap. Saya hanya dengar suara "tek..tek...klak..klak..klak.." dan banyak lagi.
Sarapan di Kafe
Setelah dari Casino, kami keluar lagi dan mau menuju kafe. Wah seneng sekali, tadi pagi belum sempat sarapan, saya mau minum capucino dan kue keju atau Kaese Kuechen.
Sampai di kafe, terdengar suara-suara orang- orang berbicara, berarti bukan grup kami saja yang telah sampai di kafe.Â
Ada suara- suara cangkir, gelas, botol bergesekan. Suara desisan kaffee machine atau mesin penyeduh kopi. Bau harum kopi...hmm...sedap menggugah selera.
Masih dalam kegelapan, kami mencari tempat duduk yang kosong. Sebelum duduk kami menuju tempat pemesanan kopi dan kue.Â
Penjual Kopi yang juga orang tuna netra menjelaskan macam-macam minuman yang dijual. Selain macam-macam kopi, kue-kue dan belegte broetschen atau roti yang telah diisi dengan salad dan daging asap dan keju, atau roti yang diisi salad dengan daging asap atau keju saja.
Saya  memesan capucino dan kue keju. Setelah memesan langsung membayar capucino dan kue keju. Kemudian, kami mencari tempat duduk dan pelayan kafe tuna netra mengantar pesanan kami.