Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maaf, Aku Pilih Dia

26 Juni 2016   16:20 Diperbarui: 26 Juni 2016   16:25 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali lagi, Alice memintaku untuk menceraikan istriku. Ternyata bibirku kaku, aku tak dapat mengucapkan apapun. Tapi aku coba untuk mengatakannya. “aku ingin kita bercerai.” Aku mengatakannya dengan sangat perlahan, suasana yang tenang membuat percakapan ini semakin haru.

Ia bertanya, “kenapa? Give me a reason why?”

“aku sudah tidak lagi memiliki rasa padamu”

“apakah kamu memiliki wanita lain?”

Aku sungguh tak dapat lagi berkata apapun. “kamu bukanlah lelaki sejati.” Nada marahnya membuaku merasa begitu bersalah, kemudian ia meninggalkanku.

Malam itu tak ada percakapan diantara kita.

Paginya ia menghampiriku, “sebenarnya kenapa?”

Aku berikan jawaban yang membuatnya kecewa, “maaf, hatiku sudah perpindah pada Alice.”

Tanpa ada kata lagi dari bibirnya, ia menangis dihadapanku. Ia tak percaya bahwa pernikahan yang sudah dibangun selama sepuluh tahun itu harus kandas ditengah jalan. Sebenarnya aku juga tidak ingin membuatnya menangis, perasaan bersalah terus menghantuiku.

Malam itu setelah aku pulang kerja, aku merasa sangat lelah Karena seharian tadi aku menemui klienku. Aku melihat ada sesuatu di atas meja namun aku mengabaikannya. Keesokan paginya aku masih melihat sesuatu itu di atas meja, ternyata itu dari istriku

“aku tak peduli lagi denganmu, dengan semua yang telah kau katakan padaku. Jika kau ingin kita bercerai maka aku menyanggupinya. Aku tak ingin lebih dalam tersakiti olehmu. Hanya satu pintaku, aku tidak ingin anak kita tahu tentang ini. Biarkan pengadilan yang memutuskan dan akan aku coba beri pengertian padanya. Aku butuh waktu satu bulan lagi, setidaknya hingga anak kita menyelesaikan Ulangan Semesternya lalu kita dapat memindahkan sekolahnya.” Istrimu-Aisyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun