Modifikasi yang dilakukan dapat berupa PEGylasi liposom yang berhubungan dengan waktu sirkulasi dalam darah,  kemudian theranostic liposom yang dibuat agar liposom dapat membawa kadar obat anti kanker yang lebih banyak, pada jenis ini liposom dapat membawa agen terapeutik dan agen genetik dan liposom pentarget ligan yang membuat liposom dapat menentukan distribusi biologis dari liposom, mengetahui letak dari sel kankernya dan membawa obat anti-kanker ke dalam situsnya (Hossen et al. 2019).
KesimpulanÂ
Nanocarriers merupakan salah satu penemuan yang berperan penting dalam aplikasi biomedis terutama terhadap proses pengiriman obat anti-kanker ke situs sel kankernya. Pembuatannya yang bertujuan untuk memperbaiki keterbatasan dari sistem pengobatan kemoterapi yang konvensional, dan juga dengan smart delivery system dengan menggunakan nanocarrier dapat meningkatkan efektivitas dan kerja dari imunoterapi.
DAFTAR PUSTAKA
Hossen S, Hossain MK, Basher MK, Mia MNH, Rahman MT, Uddin MJ. 2019. Smart nanocarrier-based drug delivery systems for cancer therapy and toxicity studies: a review. J Advanced Research. 15(2019) :1-18.
Riley RS, June CH, Langer R, Mitchell M. 2019. Delivery technologies for cancer immunotherapy. J Nat Rev Drug Discov. 18(3): 175-196.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI