Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Konflik Seorang Putri Raja

18 Desember 2019   09:20 Diperbarui: 18 Desember 2019   09:22 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Kini baik Rakai Pikatan dan Galih Subrata ikut termenung. Sang bupati membuka mulutnya ingin berbicara, namun ia mengurungkan niatnya. Pada akhirnya Rakai Pikatanlah yang berbicara.

"Kau tidak hadir di ruang pertemuan. Jika kau hadir disana maka kau akan yakin kita pasti menang."

Kata -- kata penghibur yang buruk, Rakai Pikatan.

Galih Subrata menambahkan, "Kebajikan dan kebaikan selalu kita lakukan, tuan putri. Kaidah agama mengajarkan kita jika kita menuai apa yang kita tanam. Biar langit yang menentukan. Tidak ada yang bisa mengubahnya. Satu hal yang pasti setelah peperangan usai, kita akan berada di tempat yang lebih baik, dan hamba akan bersyukur jika itu adalah nirwana."

Pramodawardhani menatap Galih Subrata. Secara tidak sadar air matanya mengalir. Rakai Pikatan merangkulnya. Kini isak tangis hadir dari wajah salah seorang pewaris negeri di tanah Prambanan. Salah seorang pewaris negeri lainnya memeluknya. Ketidakpastian masa depan membuat mereka berpegangan dengan erat.

Hari depan tidak dapat dipastikan. Apakah Yang Maha Esa bersama kami? Ataukah alam maut membuka pintunya tiga bulan lagi?

Hapus tangismu itu, Pramodawardhani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun