Mohon tunggu...
Devina Susanto
Devina Susanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sel Punca, Solusi Kerusakan pada Ginjal?

22 Oktober 2017   21:04 Diperbarui: 22 Oktober 2017   21:07 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Terapi sel punca mulai dikembangkan di dunia pada tahun 1996 dan baru dikembangkan di Indonesia pada tahun 2007, sehingga terapi sel punca ini masih relatif baru. Wajar saja apabila terapi tersebut di Indonesia masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Namun sel punca yang bersumber dari embrio, atau sel punca embrionik (embryonic stem cells) belum dikembangkan di Indonesia karena etikanya masih diperdebatkan, sehingga sejauh ini yang sudah dikembangkan lebih lanjut adalah sel punca yang berasal dari tubuh pasien sendiri atau autologous stem cellsdan sel punca yang berasal dari orang lain, atau allogenic stem cells.

Meski masih merupakan alternatif pengobatan atau penyembuhan yang bisa dibilang baru dan belum menjadi layanan standar, namun ternyata hasil yang didapatkan cukup menggembirakan, sehingga para ahli yakin bahwa terapi sel punca akan mampu menjadi solusi bagi berbagai macam penyakit degeneratif, dan salah satunya adalah penyakit atau gangguan pada ginjal. Tentu saja dalam proses penelitian ditemui beberapa kendala atau hambatan, dimana salah satunya adalah karena struktur ginjal yang sangat kompleks dan terdiri dari berbagai macam sel di dalamnya. 

Karena itu, kerusakan atau gangguan ginjal antar masing-masing penderita penyakit ginjal bisa saja berbeda-beda karena sel yang mengalami kerusakan belum tentu sama. Hal itu menyebabkan pelaksanaan terapi sel punca hanya bisa dianggap efektif apabila sudah diketahui sel manakah yang rusak dan perlu digantikan dengan sel punca. Selain itu, diperlukan pula pemahaman oleh para ilmuwan mengenai proses perbaikan organ tersebut secara normal sebelum mereka bisa mengembangkan penerapan terapi sel punca.

Tentu akan memakan waktu yang tidak singkat sebelum terapi sel punca bisa menjadi layanan yang tidak lagi diklasifikasikan menjadi sebuah riset saja, namun hal tersebut perlu dilakukan supaya kemungkinan terapi sel punca sukses dilakukan menjadi tinggi dan akhirnya menjadi solusi dari penyakit degeneratif.

 Sejauh ini juga sudah banyak pasien yang menjalani terapi sel punca dan berhasil. Hal itu menjadi bukti bahwa dengan adanya terapi sel punca, penyakit kronis yang banyak dibilang tidak bisa disembuhkan, nyatanya berhasil disembuhkan. Dengan adanya keberhasilan dari tahapan riset, maka sel punca menjadi harapan bagi pengobatan berbagai macam penyakit di Indonesia, dan juga dunia, menggantikan pengobatan atau penyembuhan menggunakan obat biasa atau terapi konvensional.

Menurut saya, sel punca memang mampu menggantikan organ atau jaringan pada ginjal yang mengalami kerusakan atau kegagalan karena sel punca merupakan sel yang belum berdiferensiasi atau terspesialisasi sehingga sel punca mampu berdiferensiasi menjadi sel yang rusak apapun yang berada di dekatnya bila diinjeksikan ke ginjal. Meski begitu, penerapan terapi sel punca memiliki bermacam-macam resiko mulai dari infeksi hingga muncul tumor yang tidak diinginkan pada tubuh, sehingga dianjurkan untuk memiliki pemahaman yang benar mengenai terapi sel punca sebelum menjalaninya.

Akhir kata, saya berharap tulisan ini bisa memberi informasi yang dibutuhkan maupun menambah wawasan pembaca semua. Saya mohon maaf apabila terjadi kesalahan ketik maupun ketidakakuratan informasi yang tertera dalam tulisan saya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun