Mohon tunggu...
Devina Susanto
Devina Susanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sel Punca, Solusi Kerusakan pada Ginjal?

22 Oktober 2017   21:04 Diperbarui: 22 Oktober 2017   21:07 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam terapi sel punca digunakan alat perantara agar sel punca dapat langsung sampai ke target yang dicapai, karena dikhawatirkan sel punca tidak akan mencapai organ yang diinginkan bila menggunakan metode infus. Hal tersebut mungkin saja terjadi karena ketika memasuki tubuh, sel punca akan mencari sel rusak terdekat yang bisa diperbaiki yang kemungkinan bukan sel pada organ yang ingin untuk diperbaiki.

Namun, seperti obat-obatan pada umumnya, terapi sel punca juga memiliki efek sampingnya sendiri. Terapi sel punca yang menggunakan sel punca embrionik dapat beresiko tinggi menimbulkan tumor karena sel punca embrionik memiliki daya proliferasi yang tinggi. Proliferasi sendiri adalah fase sel ketika mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan. Selain itu, pasien yang menjalani terapi sel punca juga beresiko mengalami infeksi, perkembangan sel punca embrionik yang menjadi tidak teratur atau secara spontan malah berkembang menjadi berbagai tipe sel, GVHD (Graft-Versus-Host-Disease), hingga kematian. GVHD adalah ketika sel-sel tubuh penerima menyerang sel-sel punca, dimana salah satu factor pemicunya adalah ketidakcocokan antigen antara penerima dengan donor (jika sel punca yang digunakan berasal dari orang lain).

Penyakit pada ginjal biasanya berhubungan dengan kerusakan yang terjadi pada nefron -- yaitu unit fungsional terkecil pada ginjal yang terdiri atas tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan duktus koligentes. Perlu diketahui bahwa ginjal tidak mampu membentuk nefron baru, maka kerusakan pada nefron dikarenakan adanya penyakit ginjal menyebabkan jumlah nefron akan turun secara bertahap. Maka dari itu, kerusakan yang terjadi pada nefron bisa menyebabkan penyakit ginjal akut maupun kronis.

Pada penyakit ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba, yang biasanya disebabkan karena tubuh kehilangan banyak darah. Meskipun biasanya kondisi ini hanya bersifat sementara saja, tetapi pada beberapa kasus dapat berujung pada gangguan ginjal permanen, seperti penyakit gagal ginjal.

Ginjal hanya berfungsi kurang dari 10% pada penyakit gagal ginjal. Untuk mampu bertahan hidup, maka penderita penyakit gagal ginjal membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal.

Dengan ditemukannya bahwa sel punca mampu memperbaiki sel-sel pada organ yang mengalami kerusakan, penderita penyakit gagal ginjal tidak perlu menjalani dialisis atau transplantasi ginjal karena bisa melakukan terapi sel punca. Apalagi, jika menjalani transplantasi ginjal, ada hambatan yaitu akan memakan waktu yang lama untuk bisa mendapatkan donor organ ginjal yang cocok dengan si pasien, sementara dengan sel punca tidak diharuskan mendapatkan donor dari orang lain melainkan bisa menggunakan dari diri sendiri.

Beberapa macam sel punca yang didapatkan dari sumsum tulang belakang telah diujikan pada hewan untuk mengetahui sel manakah yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit pada ginjal. Dari seluruh sel yang diteliti, ada satu macam sel yang dianggap paling menjanjikan hingga saat ini, yaitu sel punca mesenkim/Mesenchymal Stem Cells (MSCs).

Menurut para peneliti, sel punca yang diambil dari sumsum tulang belakang, atau Bone Marrow Derived MSCs(bmMSC) mampu menghasilkan protein yang dapat membantu perkembangan sel pada ginjal, mencegah kematian sel, hingga mendorong sel punca yang dimiliki oleh ginjal untuk memperbaiki kerusakan pada ginjal. Sejauh ini, para peneliti merasa bahwa sel punca yang berada pada ginjal dewasa kemungkinan dapat ditemukan pada urinary pole, seperti yang ditunjukkan di gambar berikut yaitu area yang berwarna biru.

Meski begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah hal tersebut benar-benar terbukti.

Sel-sel yang memiliki kemiripan dengan sel punca mesenkim (Mesenchymal Stem Cells/MSCs) juga ditemukan di beberapa organ lain selain pada sumsum tulang belakang, meskipun ada perbedaan pendapat antar ilmuwan mengenai jenis sel dan sifat dasarnya beserta peran dan manfaat dari sel tersebut bagi tubuh kita. Diketahui pula bahwa sel-sel tersebut -- sel yang mirip dengan sel punca mesenkim (MSCs) -- ternyata terisolasi dari ginjal. 

Sel-sel tersebut yang disebut dengan sel punca ginjal atau kidney MSCs(kMSCs), meskipun memiliki kemiripan, namun ternyata sama sekali berbeda dari sel punca tulang belakang, atau Bone Marrow MSCs(bmMSCs).  Sekali lagi, dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengidentifikasi peran dari sel punca ginjal atau kidney MSCs(kMSCs) pada ginjal yang masih normal atau sehat, dengan kata lain tidak memiliki gangguan apapun, dan juga untuk menggali lebih dalam mengenai kesanggupan atau kemampuan sel tersebut dalam meningkatkan kemampuan ginjal untuk meregenerasi atau memperbaiki organ apabila mengalami kerusakan, kegagalan, atau gangguan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun