Mohon tunggu...
Theodolita Salsabila
Theodolita Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Segudang Khasiat Dalam Tradisi Menginang

15 Oktober 2021   11:21 Diperbarui: 30 Oktober 2021   12:36 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian Patil (2015) saat ini telah dilakukan untuk mengetahui profil fitokimia dari ekstrak aqueous, etanol, metanol, butanolik dan aseton dari daun piper betle dan untuk menentukan aktivitas antimikroba in vitro daun sirih terhadap berbagai mikroorganisme.

Dalam penyaringan fitokimia, ekstrak air menghasilkan steroid, diterpen, tanin, glikosida kardial, flavonoid, saponin, fenol, kumarin, dan alkaloid. Ekstrak etanol mengandung berbagai fitokimia seperti steroid, diterpen, tanin, flavonoid, saponin, dan kumarin. Ekstrak metanol daun sirih ditunjukkan adanya steroid, diterpen, tanin, dan saponin. Ekstrak butanol mengandung steroid, diterpen, tanin, flavonoid, emodin dan alkaloid sedangkan ekstrak aseton menunjukkan steroid, diterpen, tanin, flavonoid, saponin dan kumarin (5).

Penelitian Widyaningtias (2014), yaitu tentang uji aktifitas antibakteri ekstrak terpurifikasi daun sirih hijau (piper betle) terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Penentuan aktivitas antibakterinya menggunakan metode difusi disk berdasarkan pada nilai diameter zona hambat yang dihasilkan. Hasil menunjukan bahwa terbentuk zona transparan bening atau biasa disebut zona hambat. Pada proses purifikasi daun sirih hijau tersebut dihasilkan senyawa antibakteria yang bersifat polar yaitu flavonoid, tanin, dan polifenol.

Tanin merupakan sejenis dengan polifenol dapat larut air yang mampu menghambat enzim ekstraseluler mikrobia dengan cara fosforilasi oksidatif. Flavonoidnya sebagai antibakteri yang mampu mengakibatkan gangguan fungsi dinding sel bakteri dengan protein ekstraseluler. Kandungan lain dari ekstrak purifikasi daun sirih yaitu ada kavikol dan kavibetol sebagai turunan dari fenol yang mampu mendenaturasi protein mikroorganisme. Ekstrak dari daun sirih (piper betle) biasa digunakan dalam campuran produk kesehatan (5).

Daun sirih diketahui mempunyai sebuah efek antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri dan salah satunya adalah Streptococcus mutans. Daun sirih juga diketahui mengandung minyak atsiri dimana komponen utama minyak atsiri tersebut adalah fenol dan senyawa turunannya. Daun sirih di Indonesia ada beberapa jenis, yang dibedakan berdasarkan bentuk daun, rasa dan aromanya, yaitu sirih hijau, sirih banda, sirih cengkih, sirih hitam, dan sirih merah (6).

Salah satu obat herbal yang bisa ditemukan di sekitar masyarakat yaitu daun sirih. Tanaman ini banyak sekali dicari oleh masyarakat Indonesia karena yang mana kita ketahui terdapat khasiat yang begitu banyak. Daun sirih sangat kaya akan zat-zat berkhasiat, diantaranya minyak atsiri, hydroxychavicol, chavicol, chavibetol, allylpyrocatechol, cyneole, caryophyllene, cadinene, estragol, terpennena, sesquiterpena, phenyl propana, tanin, diastase, gula, pati, dan eugenol.

Eugenol yang terkandung dalam daun sirih diduga mampu membasmi Candida albicans, mencegah ejakulasi dini, dan bersifat analgetik yang berarti meredakan rasa nyeri. Sirih, yang telah berabad-abad dikenal oleh nenek moyang kita mempunyai manfaat yang besar, berkhasiat untuk mengobati keputihan dan pernah diuji secara klinis. Secara tradisional, daun sirih juga sering digunakan sebagai tanaman obat, mengatasi bau badan, bau mulut, sariawan dan mimisan.

Selain itu, masyarakat Indonesia kebanyakan menggunakan tanaman ini sebagai obat herbal untuk berbagai macam penyakit. Misalnya gatal-gatal, sebagai obat mimisan, sebagai obat keputihan bagi perempuan, sebagai obat anti septik, penurun berat badan, sebagai obat nyeri, mengobati batuk, obat sakit gigi, haid tidak teratur, dan masih banyak lagi lainnya (7).

Daun sirih ini sendiri sering juga digunakan orang untuk menyirih, dimana manfaat dari menyirih tersebut yaitu dapat menguatkan gigi, menyirih juga dipercaya dapat menghilangkan bau mulut, membuat rasa tenang, menghilangkan rasa mengantuk, tubuh terasa segar dan menambah semangat dan biasanya orang menjadi lebih aktif dalam berkomunikasi. Dengan adanya daun sirih di sekitar tidak serta merta menyelesaikan permasalahan kesehatan masyarakat (8).

Maka dari itu dengan adanya tradisi-tradisi yang kita miliki saat ini dan menjadi sebuah kekayaaan bangsa Indonesia dalam kebegaraman budaya dan adat-istiadat, kita dapat memanfaatkan tanaman sirih sebagai obat herbal yang memiliki segudang manfaat dan khasiat bagi kesehatan, seperti mengobati keputihan, obat anti septik bagi perempuan, obat untuk kesehatan mulut dan masih terdapat banyak khasiat lagi yang didapatkan dalam menginang.

Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia dan generasi muda diharapkan dapat menjaga warisan dan adat-istiadat yang telah diwariskan secara turun temurun dari leluhur seperti halnya kebiasaan menginang ini. Sehingga dengan melestarikan kebiasaan menginang tersebut, kita dapat meningkat derajat kesehatan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun