Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bila Jadi Bos, Jangan Abaikan Mental Bawahan

2 Februari 2025   20:26 Diperbarui: 3 Februari 2025   10:50 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerjasama di tempat kerja (Foto : Pixabay)

Bawahan bukanlah robot yang bisa dipaksa bekerja 24 jam. Mengatur fleksibilitas kerja seperti work from home atau jam kerja yang fleksibel adalah upaya untuk tetap menjaga work life balance  di tempat kerja.  Tidak membebani karyawan dengan tuntutan kerja berlebihan, dapat dilakukan dengan pembagian kerja yang adil.

Ada hal sederhana yang sulit dilakukan ketika menjadi seorang bos, padahal sangat penting bagi bawahannya. Memberi apresiasi dan pengakuan. Apresiasi dan pengakuan yang diberikan secara tulus -bukan hanya di mulut- membawa dampak psikis, akan terasa sampai ke hati bawahannya. 

Menjadi pendengar yang baik, memang bukanlah hal yang mudah, namun perlu dicoba oleh pemimpin. Tidak perlu terburu-buru untuk menghakimi atau memutuskan sesuatu hanya karena merasa yang dikeluhkan adalah hal yang tidak berarti bagi seorang pemimpin.

Percayalah, ketika itu dilakukan dengan jujur dan tulus, semangat kerja bawahan akan tetap terjaga dan Anda tidak kehilangan loyalitas mereka!

Ilustrasi tim kerja yang solid (Foto : StockSnap/Pixabay)
Ilustrasi tim kerja yang solid (Foto : StockSnap/Pixabay)

Beri dukungan mental  dengan menyediakan akses layanan  konseling atau psikolog bagi yang membutuhkan, juga pelatihan manajemen stres dan kesehatan mental secara berkala bagi bawahan. 

Pemimpin dan bawahan adalah sebuah tim kerja. Sikap terlalu perfeksionis seorang pemimpin,  atau tekanan terhadap bawahan secara berlebihan,  juga menyulitkan tim untuk mencapai tujuan. Pemimpin yang menunjukkan pola kerja seimbang dan cara mengelola stres dengan baik akan menjadi inspirasi bagi timnya.

Setiap orang punya batasan dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawab yang diberikan. Pengaturan jadwal kerja yang manusiawi dan memberi kesempatan bawahan untuk beristirahat secara optimal adalah hal yang perlu dilakukan untuk mencegah burnout.

Lakukan aktivitas  seperti olahraga bersama secara rutin, untuk mengurangi stres.  Tidak perlu menuntut lembur berlebihan, atau menatap bawahan dengan pandangan aneh ketika pulang on time, seolah itu adalah dosa. 

Dorong bawahan untuk mengambil cuti yang menjadi hak mereka, sehingga tidak ada perasaan bersalah ketika melakukannya. 

Mari ciptakan lingkungan kerja yang sehat untuk hasil yang luar biasa! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun