Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Relasi Menantu dengan Mertua, dari Kesetrum Hingga Tantrum

16 Juni 2024   22:30 Diperbarui: 17 Juni 2024   19:00 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI relasi menantu dengan mertua | Andrea Piacquadio/Pexels

Selalu berusaha untuk sabar menghadapi perbedaan dan fleksibel dalam menyesuaikan diri terhadap perbedaan itu, dalam hal apapun, termasuk aturan dan kebiasaan dalam keluarga pasangan. Sekecil apapun yang dilakukan mertua, ucapkan terima kasih dan apresiasi atas usaha yang dilakukan mertua.

Mertua juga perlu memberi respon yang baik. Beri ruang napas bagi rumah tangga anak dan menantu, jangan terlalu ikut campur untuk hal-hal receh. 

Ajak mereka ngobrol dengan santai, no baper. Dengarkan cerita dan pendapat mereka. Dengan demikian, lebih mudah untuk menerima keunikan dan perbedaan dengan lebih lapang dada. 

Ilustrasi ngobrol santai dengan mertua (Foto: Andrea Piacquadio/Pexels)
Ilustrasi ngobrol santai dengan mertua (Foto: Andrea Piacquadio/Pexels)

Berikan pujian sesekali kepada menantu, sebagai salah satu bentuk support. Tunjukkan kalau mereka merasa usahanya dihargai dan didukung oleh ibu mertua. 

Jangan pernah membanding-bandingkan diri menantu dengan orang lain, hindari omongan yang bikin mereka baper dan merusak suasana yang ada. 

Bila ini dilakukan, relasi unik ini akan membawa kekuatan dan ikatan yang penuh kasih dan saling menghormati. Tidak ada yang kesetrum, apalagi sampai tantrum.

Semoga.

Mertua dan menantu yang bahagia adalah mereka yang saling menerima perbedaan, dan menjadikannya kekuatan untuk saling belajar dan tumbuh bersama (NN)

Kupang, 16 Juni 2024

Ragu Theodolfi, untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun