Selalu berusaha untuk sabar menghadapi perbedaan dan fleksibel dalam menyesuaikan diri terhadap perbedaan itu, dalam hal apapun, termasuk aturan dan kebiasaan dalam keluarga pasangan. Sekecil apapun yang dilakukan mertua, ucapkan terima kasih dan apresiasi atas usaha yang dilakukan mertua.
Mertua juga perlu memberi respon yang baik. Beri ruang napas bagi rumah tangga anak dan menantu, jangan terlalu ikut campur untuk hal-hal receh.Â
Ajak mereka ngobrol dengan santai, no baper. Dengarkan cerita dan pendapat mereka. Dengan demikian, lebih mudah untuk menerima keunikan dan perbedaan dengan lebih lapang dada.Â
Berikan pujian sesekali kepada menantu, sebagai salah satu bentuk support. Tunjukkan kalau mereka merasa usahanya dihargai dan didukung oleh ibu mertua.Â
Jangan pernah membanding-bandingkan diri menantu dengan orang lain, hindari omongan yang bikin mereka baper dan merusak suasana yang ada.Â
Bila ini dilakukan, relasi unik ini akan membawa kekuatan dan ikatan yang penuh kasih dan saling menghormati. Tidak ada yang kesetrum, apalagi sampai tantrum.
Semoga.
Mertua dan menantu yang bahagia adalah mereka yang saling menerima perbedaan, dan menjadikannya kekuatan untuk saling belajar dan tumbuh bersama (NN)
Kupang, 16 Juni 2024
Ragu Theodolfi, untuk Kompasiana