Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Yungga, Tandikap dan Tenunan dari Kapas, Indah Tak Lekang oleh Waktu

29 November 2023   13:24 Diperbarui: 30 November 2023   13:19 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisir sirkam dari tulang ikan hiu (Foto: Theodolfi)

Cantiknya selendang tenun dari kapas (Foto: Theodolfi)
Cantiknya selendang tenun dari kapas (Foto: Theodolfi)

Untuk tenunan yang terbuat dari kapas, waktu pembuatannya relatif lebih lama karena harus memintal benang terlebih dahulu, merendamnya dalam bahan pewarna alami, baru bisa menenun berdasarkan motif yang dibuat. Tidak mengherankan bila harganya bisa seperti itu.

Pak Sipri bercerita bahwa pembeli paling banyak biasanya  turis asing. Mereka bisa membeli tenun dari bahan alam,  tanpa menawar. Namun ada juga turis domestik dari Jakarta yang memborong tenunan hingga puluhan juta dalam sekejap. Waaaahh....

 Dari kejauhan, Saya melihat dua orang pramugari dengan seragam berwarna merah cerah bersama pilot dan co pilot, melintas menuju lokasi parkir pesawat.

Saya pun pamit dari hadapan Pak Sipri setelah membayar secangkir kopi dan kue pia untuk dibawa pulang. Kali ini, iman Saya lebih kuat. Kantong celana Saya tidak ingin bolong lagi.

Kupang, 29 November 2023

Ragu Theodolfi, untuk Kompasiana


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun