Untuk tenunan yang terbuat dari kapas, waktu pembuatannya relatif lebih lama karena harus memintal benang terlebih dahulu, merendamnya dalam bahan pewarna alami, baru bisa menenun berdasarkan motif yang dibuat. Tidak mengherankan bila harganya bisa seperti itu.
Pak Sipri bercerita bahwa pembeli paling banyak biasanya  turis asing. Mereka bisa membeli tenun dari bahan alam,  tanpa menawar. Namun ada juga turis domestik dari Jakarta yang memborong tenunan hingga puluhan juta dalam sekejap. Waaaahh....
 Dari kejauhan, Saya melihat dua orang pramugari dengan seragam berwarna merah cerah bersama pilot dan co pilot, melintas menuju lokasi parkir pesawat.
Saya pun pamit dari hadapan Pak Sipri setelah membayar secangkir kopi dan kue pia untuk dibawa pulang. Kali ini, iman Saya lebih kuat. Kantong celana Saya tidak ingin bolong lagi.
Kupang, 29 November 2023
Ragu Theodolfi, untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H