Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Merentasi Waktu dan Alam: Kisah Al-Quran Tua, Pantai Tongke Lima dan Bukit Hulnani di Alor

11 Agustus 2023   18:29 Diperbarui: 11 Agustus 2023   20:15 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah dimana Al-Quran tua disimpan (Foto:Theodolfi)

Pada dinding rumah, terpasang gambar Sultan Mudaffar Sjah atau dikenal dengan Sultan Muda Pasjah, salah satu sultan di Ternate yang memiliki kedekatan secara khusus dengan sejarah Al Quran kulit kayu yang ada di Pulau Alor. 

Setelah selesai sholat, Pak Nurdin menemui kami. Setelah menyampaikan maksud kedatangan kami, Pak Nurdin kemudian masuk kembali ke dalam kamar dimana dirinya melaksanakan sholat. Tidak lama kemudian, kembali ke ruang tamu sambil memegang sebuah kotak kayu di tangannya.

Kotak penyimpanan Al-Quran kulit kayu (Foto: Theodolfi)
Kotak penyimpanan Al-Quran kulit kayu (Foto: Theodolfi)
Sebuah Al-Quran dari kulit kayu yang baru pertama kali dilihat seumur hidup saya, dikeluarkan dari dalam kotak dan diletakkan di atas tempat khusus. Aroma semerbak yang lembut menyeruak dalam ruangan. 

Belum pernah saya melihat hal seindah itu. Saya tidak berani menyentuhnya. Tulisan indah berwarna hitam dan merah, tertuang indah di atas lembaran papirus yang entah berapa banyak jumlahnya. Saya sungguh merasa takjub dan luar biasa. Tuhan Maha Besar.

Kaligrafi yang sangat indah, ditulis dengan tinta hitam dan merah (Foto: Theodolfi)
Kaligrafi yang sangat indah, ditulis dengan tinta hitam dan merah (Foto: Theodolfi)

Al-Quran ini memiliki panjang 32 cm, lebar 21 cm. Kotak penyimpanan Al-Quran berukuran tinggi 27,5 cm, lebar 37 cm dan ketebalan 7,5 cm

Foto: Theodolfi
Foto: Theodolfi

Pak Nurdin kemudian mengisahkan tentang sejarah perjalanan Al-Quran yang diperkirakan berusia hampir seribu tahun, bahkan lebih. Ketika kebakaran terjadi pada tahun 1979, Al-Quran yang berisi 30 juz, 114 surat dan lebih dari 6000 ayat ini tetap utuh hingga sekarang.

Belum puas rasanya mendengarkan kisah yang dituturkan Pak Nurdin, tentang toleransi di atas tanah yang memiliki Al-Quran kulit kayu tua ini. Namun, tiga iringan kendaraan telah berhenti di belakang masjid. Pertanda kami harus bergegas keluar dari sana dan memberikan kesempatan kepada pengunjung berikutnya.

Menghirup semilir angin di Pantai Tongke Lima

Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Pantai Tongke Lima. Namun sebelumnya kami mampir sebentar di lokasi Kelompok Tenun Ikat Gunung Mako, tidak jauh dari situs Al-Quran tua. 

Tidak banyak koleksi yang dipajang di sana, mungkin telah terjual. Saya tidak punya banyak pilihan. Tenun dengan warna dasar pink dan biru dengan motif gajah akhirnya berpindah ke tangan saya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun