Mohon tunggu...
niqi carrera
niqi carrera Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sebagai ibu, ikut prihatin dan resah dengan kondisi sekitar yang kadang memberi kabar tidak baik. Dengan tulisan sekedar memberi sumbangsih opini dan solusi bangsa ini agar lebih baik ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

"Tradisi" Naik Harga Jelang Ramadhan yang Tak Perlu Dilestarikan

12 Maret 2023   21:55 Diperbarui: 12 Maret 2023   22:10 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara yang berjalan dengan roda kapitalisme akan sulit untuk hadir dalam mengurusi kemaslahatan umat.

Penguasa seolah menjadi lemah terhadap pihak-pihak yang mencari keuntungan bagi dirinya saja. Dan masalah ini terjadi berlarut-larut sehingga menjelma menjadi "tradisi".

Sebagai agama mayoritas di Indonesia, Islam tidak hanya mengatur urusan ritual saja. Dalam hal pangan juga diperhatikan dengan serius.

Kebutuhan pangan menjadi prioritas untuk diselesaikan karena merupakan kebutuhan mendasar manusia yang wajib dipenuhi oleh negara kepada setiap individu rakyat.

Dalam Islam tegas dikatakan bahwa jika terdapat rakyatnya yang kelaparan, maka Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban pada penguasa.

Sehingga negara dalam pandangan Islam akan menjamin ketersediaan pangan dengan harga yang dapat terjangkau oleh masyarakat, atau memastikan masyarakat bisa mengakses barang-barang kebutuhan pokok.

Negara juga wajib mempunyai mekanisme dan sanksi yang berat untuk memberantas mafia perdagangan, penimbunan, monopoli, penipuan dan lain sebagainya.

Maka jika ingin tradisi naik harga jelang Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri segera punah, maka tidak ada salahnya menerapkan sistem Islam dalam kehidupan.***

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun