Mohon tunggu...
Fajariah Tri Lestari
Fajariah Tri Lestari Mohon Tunggu... lainnya -

Saya adalah seorang sarjana di bidang pendidikan dan juga seorang ibu rumah tangga.\r\nSebagai manusia, Saya ingin mengembangkan pengetahuan dan kemampuan yang Saya miliki.\r\nOleh karena itulah Saya bergabung dengan KOMPASIANA karena KOMPASIANA adalah tempat yang tepat untuk mencari informasi dan berbagi pengetahuan serta pengalaman.\r\n\r\nSemua tulisan yang Saya muat di website ini adalah murni hasil karya Saya sendiri dan bebas dari aktivitas plagiarisme..\r\n\r\n\r\n\r\nTerima Kasih...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Peliknya Masalah Tata Bahasa Pada Bahasa Indonesia

19 Agustus 2015   16:09 Diperbarui: 19 Agustus 2015   16:31 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang VIP. Bukankah seharusnya ditulis ruang untuk orang yang sangat penting maupun VIP room?

Kelas executive. Bukankah seharusnya ditulis kelas eksekutif maupun executive class?

Jika anda menggunakan pelembut pakaian Downy, cobalah anda perhatikan kemasannya. Di situ tertulis PARFUM COLLECTION. Bukankah seharusnya ditulis KOLEKSI PARFUM maupun PERFUME COLLECTION?

Pada kemasan sabun colek EKONOMI juga tertulis Sabun Cream. Bukankah sebaiknya ditulis Sabun Krim maupun Cream Soap?

Pada kemasan sampo Mustika Ratu tertulis Shampoo Teh Hijau. Bukankah seharusnya ditulis sampo teh hijau maupun Green Tea Shampoo?

Belum lagi masalah tata nama lembaga negara atau institusi pemerintahan yang penuh carut-marut dan ketidakjelasan.

BNN (Badan Narkotika Nasional). Kata “narkotika” bermakna negatif karena dianggap sebagai zat berbahaya yang jika disalahgunakan akan menimbulkan kecanduan dan kematian. Berarti seharusnya pada lembaga BNN ditambahkan kata yang bersifat negasi atau pengingkaran, misalnya Badan Pemberantasan Narkotika Nasional. Jika BNN hanya singkatan dari Badan Narkotika Nasional, maka seolah-olah BNN menangani segala hal tentang narkotika, mulai dari produksinya, pengedarannya, penyebarannya, jaringan mafianya, dll. Haahaaha…

Contoh yang benar adalah KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Kata korupsi bersifat negatif sehingga ditambahkan kata pemberantasan di dalam nama lembaga tersebut. Hal ini menurut saya sudah BENAR.

BKKBN tidak memakai huruf kapital?

Silahkan anda cari sendiri logo atau lambang BKKBN yang tertulis BkkbN. Mengapa hal ini bisa terjadi? Bukankah hal ini bertentangan dengan kaidah penulisan yang baik dan benar? Hingga saat ini jawabannya masih menjadi perdebatan tanpa kita tahu siapa dan apa yang mendasari penulisan tersebut.

Badan SAR Nasional (Basarnas) yaitu Badan Search And Rescue Nasional. Mengapa menggunakan kata Search And Rescue? Mengapa tidak dimurnikan saja dengan menggunakan bahasa Indonesia? Bukankah seharusnya menjadi Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional atau apa pun itu yang maknanya kurang lebih sama?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun