Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kisah Abunawas Mengikuti Lomba Mimpi

12 April 2023   23:59 Diperbarui: 13 April 2023   00:00 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi

Pada suatu hari, Abunawas didatangi oleh dua orang temannya yang sedang tidak berpuasa. Sesampainya di rumah Abunawas, mereka langsung menyapa.

"Hai abunawas, kamu sedang apa dirumah?", tanya salah satu temannya

Waktu itu Abunawas tengah duduk santai di rumah sambil memegang kipas. Cuaca memang agak panas sehingga ia malas kemana-mana.

Kedua teman Abunawas mengajaknya keluar, mereka berkata, "Kita keluar yuk ngabuburit sambil jalan-jalan."

Tanpa pikir panjang, Abunawas mengiyakan ajakan mereka. Jadilah ketiga orang tersebut keluar ngabuburit.

Agak sedikit curiga, Abunawas diajak oleh kedua temannya ke warung makan. Awalnya Abunawas berpikir bahwa teman-temannya akan mengajaknya membatalkan puasa. Oleh sebab itu ia sudah mempersiapkan jawaban.

Tetapi ternyata kedua temannya membeli makanan dengan cara dibungkus. Abunawas merasa lega karena ternyata teman-temannya masih menghargai dirinya yang sedang berpuasa.

Sesampainya di rumah, azan magrib juga telah berkumandang. Salah satu teman Abunawas berkata, "Wahai Abunawas, silakan kamu berbuka dulu sudah terdengar azan magrib."

Dua butir kurma dan segelas air telah dihabiskan oleh Abunawas. Setelah itu temannya berkata lagi, "Sekarang kamu salat magrib ya, nanti daripada kehabisan waktu salat."

Abunawas bergumam dalam diri, "Benar juga ya, lebih baik salat dulu jadi nanti makannya bisa enak."

Setelah selesai salat, temannya berkata kembali, "Nah mumpung perut masih kosong, alangkah baiknya kamu ngaji dulu."

Abunawas mulai menaruh rasa curiga, namun karena ia adalah orang yang bijak nan cerdik, Abunawas tetap mengikuti saja apa yang diperintahkan oleh teman-temannya.

Setelah selesai membaca Al-Quran, teman-teman Abunawas mengajaknya untuk ikut lomba mimpi. Siapapun yang malam ini bermimpi paling indah, maka akan mendapatkan hadiah.

Abunawas tetap mengikuti ajakan teman-temannya. Mereka bertiga pun tertidur. Tibalah keesokan hari, masing-masing dari mereka menceritakan mimpinya.

Teman pertama bercerita bahwa ia bermimpi menjadi orang kaya, memiliki rumah mewah bak istana dan uang serta emas berlimpah. Teman kedua bercerita bahwa ia bermimpi menjadi raja yang memimpin negeri diatas awan dengan segala fasilitas yang serba luar biasa.

Kemudian Abunawas berkata, "Mimpiku semalam biasa saja, jadi mungkin aku akan kalah dari kalian."

Karena penasaran, teman Abunawas berkata, "Ceritakan saja mimpimu kami ingin mendengarnya."

Abunawas bercerita, "Semalam aku mimpi bertemu dengan Nabi Daud yang terkenal taat dalam menjalankan ibadah puasa."

"Beliau bertanya kepadaku apakah aku sudah berbuka puasa?" 

"Aku menjawab belum, kemudian beliau memerintahkan aku untuk berbuka puasa."

Abunawas melanjutkan cerita dengan nada tenang, "Karena mendapat perintah itu, maka aku menghabiskan makanan yang kita beli kemarin sore."

Kedua temannya saling berpandangan dan terdiam karena kejahilan mereka kalah dengan kesabaran dan kecerdikan Abunawas.

***

Demikian cerita tentang Abunawas yang sarat pelajaran dimana untuk memerangi kebatilan tidak harus dengan peperangan melainkan dengan kepandaian dan kecerdikan.

"Beli nasi jagung di bukit Trawas, demikian cerita agung Abunawas"

-Anjas Permata

#samber thr

#samber 2023 hari 12

#thr kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun