Gangguan kesehatan mental merupakan problem yang jamak dihadapi oleh banyak orang. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan bahwa lebih dari 1 miliar penduduk dunia tengah mengalami problem kesehatan mental kategori ringan hingga berat.Â
Di Indonesia sendiri tak kurang dari 19 juta penduduk usia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional dan lebih dari 12 juta penduduk usia 15 tahun ke atas mengalami depresi. Angka yang cukup fantastis mengingat problem kesehatan mental bisa berdampak cukup serius bagi penderitanya.
Gangguan kesehatan mental adalah penyakit yang mempengaruhi emosi, pola pikir serta perilaku penderitanya.Â
Perlu diketahui bahwa kesehatan mental pada dasarnya dipicu oleh 2 (dua) faktor yakni faktor biologis yang disebut juga gangguan mental organik dan faktor psikologis.Â
Faktor biologis erat kaitannya dengan genetika seseorang misalnya riwayat gangguan mental pada orang tua, gangguan bawaan pada fungsi sel saraf di otak, kekurangan nutrisi, kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan dan infeksi akibat bakteri tertentu.Â
Sedangkan faktor psikologis berhubungan dengan lingkungan seseorang baik lingkungan keluarga, lingkungan sosial maupun lingkungan pendidikan.Â
Hal-hal seperti kejadian traumatis, perasaan direndahkan, ditolak, diabaikan, mendapat perlakuan kekerasan, pelecehan seksual merupakan sederet contoh faktor psikologis yang menjadi penyebab gangguan kesehatan mental.Â
Biasanya seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental memiliki ciri-ciri khusus di antaranya, mengalami gangguan kecemasan (Anxiety Disorder), mengalami perasaan takut yang berlebihan terhadap sesuatu (Phobia), nafsu makan berkurang, sering berhalusinasi (melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang tidak nyata), serta mengalami gangguan pola tidur seperti insomnia.Â
Apa sih mental itu?Â
Sebelum melangkah lebih jauh, perlu saya saya sampaikan secara singkat mengenai pemahaman tentang mental.Â