Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ingin Mapan di Usia 30-an? Terapkan 5 Prinsip Ini Kawan

28 Juni 2021   00:32 Diperbarui: 28 Juni 2021   09:50 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun perlu diingat kawan bahwa arus gaya hidup perlu kita berikan batasan agar tidak jadi beban permasalahan. 

Baru-baru ini saya membeli sebuah handphone sebut saja merk A. Setelah sebulan memakainya, ada iklan di media sosial yang tiba-tiba nongol lalu menceritakan bahwa merk A akan mengeluarkan handphone baru dengan spesifikasi lebih canggih dan harga lebih terjangkau.

Kalau saya ikuti terus update perkembangan handphone, maka tidak akan ada habisnya. Saya membeli handphone baru karena memang "membutuhkan" fitur-fitur untuk menggantikan HP lama yang sudah out of date.

Fokus memperbesar pendapatan serta mampu mengendalikan diri dalam berbelanja, merupakan salah satu kunci hidup mapan.

Banyak orang merasa pendapatannya tidak cukup walau sudah memiliki gaji lebih besar. Semua itu lebih dikarenakan standar gaya hidup yang ikut-ikutan naik seiring dengan naiknya pendapatan.

(Baca: Gaji Pas-pasan Bukan Halangan, Yuk Temukan Potensi Kamu)

4. Investasi Diri Dengan Selalu Belajar Hal-hal Baru.

ilustrasi belajar
ilustrasi belajar

Tidak ada ruginya terus mengasah diri dengan belajar. Jangan biarkan gelasmu terisi penuh, selalu buat ruang kosong untuk diisi dengan ilmu dan wawasan baru.

Mempelajari hal-hal baru justru akan menajamkan kita dalam menjalani proses kehidupan mapan. Hal baru akan membawa peluang dan potensi baru untuk bisa kita kembangkan.

Semua itu merupakan investasi dalam rangka mempersiapkan diri ketika kesempatan itu datang. 

Bukankah keberuntungan ialah bertemunya persiapan dengan kesempatan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun