Hidup mapan adalah impian setiap orang. Namun bagaimana cara mewujudkannya, terkadang banyak yang belum begitu paham.
Terminologi hidup mapan mungkin sangat relatif antara satu orang dengan lainnya. Ukuran kemapanan memang tidak cukup hanya dilihat dari segi materi. Ada faktor lain yang melingkupi seperti gaya hidup, karakter hingga lingkungan sosial.
Meski begitu setidaknya kita bisa mengklasifikasi ciri-ciri hidup mapan seperti terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan papan, dermawan hingga bebas dari jerat hutang.
Tentu untuk mencapai hidup mapan tidak mungkin bisa dilakukan dengan cara-cara instan. Diperlukan modalitas berupa perancanaan yang matang, ketekunan, keuletan serta kedisiplinan.
Hidup mapan bisa dijadikan salah satu bentuk Personal Branding yang memikat. Apalagi untuk kaum Adam yang sedang mencari pasangan. Kehidupan mapan Anda merupakan idaman para wanita.
(Baca: Lima Caraku Dalam Membangun Personal Branding)
Sebetulnya tidak ada batasan kapan kita bisa atau boleh hidup mapan. Namun berdasarkan beberapa riset sederhana yang saya lakukan, perkembangan seorang individu dapat dibagi ke dalam beberapa fase:
- Pertama fase prenatal yaitu fase ketika berada dalam kandungan ibu.
- Kedua fase bayi yaitu ketika manusia berumur 0-2 tahun.Â
- Ketiga fase anak-anak yaitu saat manusia berumur 2 - 12 tahun.
- Keempat fase remaja usia 12-20 tahun dibagi lagi ke dalam fase remaja awal usia 12-15 tahun, fase remaja tengah usia 15-18 tahun dan fase remaja akhir usia 18-20 tahun.
- Kelima fase dewasa usia 20-60 tahun yang terbagi dalam fase dewasa awal usia 20-35 tahun, fase dewasa tengah usia 35-50 tahun dan fase dewasa akhir usia 50-60 tahun.
- Keenam fase masa lanjut usia yaitu ketika manusia berumur 60 tahun hingga akhir hayat.
Nah dari keenam fase perkembangan manusia diatas, maka fase dewasa awal usia 20-35 tahun adalah masa waktu paling tepat untuk meraih hidup mapan.
Di usia-usia tersebut, pada umumnya tingkat pemikiran seseorang sudah cukup mapan yang dibarengi dengan perilaku tenang serta pertimbangan matang dalam setiap pengambilan keputusan.
Berikut ini 5 (lima) Prinsip Hidup Mapan usia 30-an.
1. Boleh Punya Kerja Sampingan, Asalkan Tidak Mengganggu Kerja Utama.
Kerja sampingan tentu bertujuan untuk menambah pundi-pundi penghasilan. Dengan begitu, Anda tidak lagi khawatir dengan pendapatan bersih setiap bulan.
Namun salah satu syarat penting ketika Anda memutuskan mempunyai kerja sampingan ialah aktivitas itu tidak mengganggu produktivitas Anda di pekerjaan tetap atau kerja utama.
(Baca: Prasyarat, Risiko dan Manfaat Kerja Sampingan)
Membuka toko online, menjadi penulis lepas, menjadi agent asuransi dan pembiayaan serta menjadi guru les private adalah sebagian dari contoh kerja sampingan yang bisa Anda jalani.
2. Hidup Sederhana, Penghasilan Luar Biasa.
Pengertian hidup sederhana disini bukan berarti memiskinkan diri. Anda tidak perlu juga terlalu sadis berhemat sampai tidak memperhatikan diri sendiri.
Hidup sederhana lebih tepatnya hiduplah sesuai dengan kebutuhan. Terapkan perencanaan keuangan untuk mengatur arus kas pendapatan dan pengeluaran rutin Anda setiap bulan.
(Baca: Waspada Pengeluaran, Mari Atur Keuangan Selama Ramadan)
Perbesar penghasilan Anda dari berbagai macam sumber. Kemudian manfaatkan penghasilan tersebut secara bijak. Hindari hal-hal yang terlalu berlebihan hanya demi mengejar gengsi atau popularitas kehidupan sosial Anda.
3. Fokus Pada Pendapatan, Bukan Gaya Hidup Anda.
Penyakit yang seringkali dialami hampir setiap orang ialah soal perilaku konsumtif. Memang saat ini kita di bombardir oleh digital channeling yang menyediakan berbagai kemudahan dalam berbelanja dan bertransaksi.Â
Namun perlu diingat kawan bahwa arus gaya hidup perlu kita berikan batasan agar tidak jadi beban permasalahan.Â
Baru-baru ini saya membeli sebuah handphone sebut saja merk A. Setelah sebulan memakainya, ada iklan di media sosial yang tiba-tiba nongol lalu menceritakan bahwa merk A akan mengeluarkan handphone baru dengan spesifikasi lebih canggih dan harga lebih terjangkau.
Kalau saya ikuti terus update perkembangan handphone, maka tidak akan ada habisnya. Saya membeli handphone baru karena memang "membutuhkan" fitur-fitur untuk menggantikan HP lama yang sudah out of date.
Fokus memperbesar pendapatan serta mampu mengendalikan diri dalam berbelanja, merupakan salah satu kunci hidup mapan.
Banyak orang merasa pendapatannya tidak cukup walau sudah memiliki gaji lebih besar. Semua itu lebih dikarenakan standar gaya hidup yang ikut-ikutan naik seiring dengan naiknya pendapatan.
(Baca: Gaji Pas-pasan Bukan Halangan, Yuk Temukan Potensi Kamu)
4. Investasi Diri Dengan Selalu Belajar Hal-hal Baru.
Tidak ada ruginya terus mengasah diri dengan belajar. Jangan biarkan gelasmu terisi penuh, selalu buat ruang kosong untuk diisi dengan ilmu dan wawasan baru.
Mempelajari hal-hal baru justru akan menajamkan kita dalam menjalani proses kehidupan mapan. Hal baru akan membawa peluang dan potensi baru untuk bisa kita kembangkan.
Semua itu merupakan investasi dalam rangka mempersiapkan diri ketika kesempatan itu datang.Â
Bukankah keberuntungan ialah bertemunya persiapan dengan kesempatan?
Jadi mulai sekarang selalu persiapkan diri Anda dengan terus belajar dan berproses. Asah keterampilan dan keahlian baru yang mungkin saja berguna di masa depan.
5. Mulai Berinvestasi Keuangan.
Salah satu parameter hidup mapan ialah kebebasan finansial. Pengertian kebebasan finansial ialah kemandirian dalam keuangan sehingga mampu memenuhi semua kebutuhan serta gaya hidupnya.
Cara paling efektif untuk meraih kebebasan finansial ada 2 (dua). Pertama, hindari hutang dan Kedua, mulai berinvestasi keuangan.
(Baca: Menjadi Sleeping Investor di Usia Muda, Kenapa Tidak?)
Anda bisa mulai dari investasi paling minim risiko seperti menabung. Selanjutnya bisa juga membeli tanah atau rumah karena nilai jualnya yang terus naik dari tahun ke tahun.
Kemudian Anda juga bisa mulai investasi dengan medium risk, medium return melalui bermacam-macam instrumen keuangan seperti reksadana, obligasi hingga emas.
Kalau sudah mahir, Anda bisa menaikkan level investasi dengan high risk, high return seperti saham. Apapun instrumennya, saya menyarankan untuk mulai berinvestasi keuangan kawan.
Dengan investasi akan menjamin aset kita terhindar dari inflasi. Uang kita justru akan bertambah lebih banyak di masa yang akan datang.
***
Demikian prinsip-prinsip yang bisa Anda terapkan untuk mewujudkan hidup mapan. Semoga bermanfaat.
"Tidak ada keberhasilan yang instan tanpa pengorbanan. Tidak ada hidup mapan tanpa usaha dan ketekunan"Â The Architect
-AP-
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI