Dari penjelasan struktur dan fungsi sistem limbik diatas, emosi sebagai perasaan intens yang mempengaruhi perilaku dapat kita bagi ke dalam dua kategori.Â
Ketika Anda berperilaku marah, itu artinya hormon adrenalin dan kortisol telah diproduksi secara berlebihan. Sebaliknya saat Anda menerima, berarti hormon adrenalin dan kortisol telah mampu jadi pengendali emosi negatif Anda.
Kedua, emosi positif dipengaruhi oleh respon yang baik sehingga Anda mengakses Korteks Limbik. Misalnya Anda sedang main video game. Saat itu Korteks Limbik akan membuat kelenjar otak menghasilkan hormon dopamin.
Namun yang perlu diwaspadai, meskipun bersifat positif, hormon dopamin jika terlalu berlebihan bisa berdampak buruk juga.Â
Kembali pada contoh diatas, ketika seseorang main video game secara terus-menerus, maka hormon dopamin akan menyebabkan terjadinya addicted atau kecanduan.
Dengan mengenal sistem limbik, maka kita bisa menjelaskan mengapa ada perasaan positif dan perasaan negatif. Perasaan positif akan menghasilkan perilaku positif dan perasaan negatif akan menghasilkan perilaku negatif.
Manfaat berikutnya adalah kita jadi tahu bagaimana cara untuk mengendalikan emosi atau perasaan. Akses terhadap Amigdala dan Korteks Limbik akan menentukan kemampuan kita dalam mengontrol emosi dan mengendalikan perilaku.
Plastisitas Otak Manusia
Ketika banyak sel-sel saraf yang terhubung, maka struktur otak akan membesar. Sifat kelenturan otak inilah yang disebut dengan brain plasticity atau plastisitas otak.