Lebaran bukan hanya sebagai istilah dalam menyebut hari raya umat Islam, tetapi juga mengandung falsafah hidup tentang arti kemenangan yang sesungguhnya.
Kemenangan dapat diartikan telah memenangkan suatu kompetisi, sebuah ujian dan/atau tantangan. Biasanya seseorang yang menang akan mendapatkan hadiah, medali, piala atau penghargaan.
Nah.. dari sini kita dapat menghubungkan lebaran dengan kemenangan.Â
Hadiah bagi orang-orang yang telah menjalani atau sudah melaksanakan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh yaitu dilepaskannya perilaku buruk atau kemaksiatan, diluluhkannya segala dosa, dilimpahkannya pahala-pahala berlipat ganda dan disucikannya fisik serta jiwanya.
Pertanyaan berikutnya, memang kita menang dari apa?
Kembali pada pemahaman bahwa arti kemenangan adalah memenangkan sebuah kompetisi. Yang namanya kompetisi selalu ada lawan atau musuh yang harus dikalahkan, benar?
Lalu bagaimana dengan lebaran yang notabene tadi diartikan sebagai kemenangan, siapa yang kita kalahkan? Siapa yang menjadi lawan atau musuh kita?
Lagi-lagi pertanyaan terbuka yang membuat rasa penasaran saya muncul untuk kedua kalinya.Â
Kalau sepak bola, maka ada dua tim yang saling mengalahkan satu sama lain. Kompetisi bersepeda berarti kita harus mengalahkan peserta-peserta kompetisi lain.Â
Kompetisi menulis berarti kita harus mengalahkan....?
Jika kita memahami kompetisi dari sudut pandang literal, maka pengertiannya adalah persaingan antara dua atau lebih pihak dengan tujuan memperoleh kemenangan.
Maka tidak salah jika sepak bola tujuannya adalah mengalahkan tim lawan, kompetisi bersepeda tujuannya mengungguli peserta lain dan kompetisi menulis tujuannya mengalahkan penulis lainnya.