Ketika resign tentu risiko pertama adalah kamu kehilangan penghasilan. Oleh karenanya pastikan bahwa tabungan kamu mencukupi kebutuhan hidup selama masa mencari pekerjaan baru.
2. Buat Surat Resign dan sampaikan kepada atasan.
Jangan jadi karyawan "Ghosting" ya kawan. Resign tanpa kabar lalu pergi meninggalkan. Hal ini kurang baik untuk penilaian terhadap dirimu.Â
Siapkan surat pengunduran diri kemudian sampaikan niat resign mu kepada atasan atau pejabat yang ditunjuk semisal bagian Human Capital.
3. Selesaikan sisa perkerjaan dengan optimal.
Saat kamu mengajukan resign bukan berarti langsung tidak bekerja kawan. Bisa jadi masih ada sisa pekerjaan yang belum tuntas, maka sebagai orang profesional kamu wajib menyelesaikan semua pekerjaan secara optimal.
4. Mintalah surat referensi pekerjaan.
Surat keterangan kerja bisa jadi modal kamu mencari pekerjaan lainnya. Pengalaman bekerja akan bermanfaat dalam menambah resume CV kamu.
5. Jaga hubungan baik dengan kolega dan rekan kerja.
Keputusan resign adalah pilihanmu sendiri. Berhenti mempersalahkan pihak lain atas keputusan kamu.Â
Jaga hubungan dengan atasan serta kolega dan rekan kerja. Siapa tahu kelak dikemudian hari kamu membutuhkan mereka.
Resign itu artinya berhenti bekerja bukannya berhenti berteman.
***
"Kerja itu harus cinta, harus suka. Kalau tidak cinta dan tidak suka namanya numpang hidup" The Architect
-AP-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H