Kalau pasangan masih berusaha membentuk karirnya disitulah tugas Anda untuk memberikan motivasi dan dukungan. Tidak perlu harus dengan kata-kata luar biasa, cukup dengan kehadiran dan penerimaan Anda atas segala kelebihan dan kekurangannya.
Sering-seringlah berkomunikasi dengan pasangan. Atau bila perlu mulailah menanyakan apa yang sedang dia kerjakan dan apa yang bisa Anda bantu untuknya.
Fungsikan Peran dengan Benar
Ketika bekerja boleh jadi Anda sebagai pemangku jabatan misalnya di sebuah perusahaan. Namun hal itu harus Anda ubah ketika di rumah. Bagaimanapun juga pasangan Anda adalah kepala rumah tangga dan pemimpin keluarga.
Selalu ke depankan musyawarah dan biarkan pria yang memutuskan. Jika keputusan itu kurang tepat, maka Anda boleh memberikan saran. Karena dalam keluarga bukan Anda yang berhak memutuskan.
Emansipasi boleh-boleh saja asalkan sesuai koridor ya...
Luangkan Waktu Berkualitas
Sesibuk apapun kegiatan Anda di kantor, Anda tetap sebagai anggota keluarga, sebagai ibu rumah tangga. Oleh sebab itu ketika hari libur luangkanlah waktu penuh untuk keluarga, bukannya ribut dengan aktivitas diluar.
Anda bisa mengajak dia untuk makan di luar berdua atau bersama keluarga, menonton film favorit di rumah atau hanya sekedar bersepeda bersama. Intinya adalah Anda berdua memiliki waktu berkualitas di luar rutinitas.
"Cinta itu bukan kompetisi harga diri melainkan rasa saling menghormati"Â The Architect
-AP-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H