Nah yang satu ini beda cerita. Kebetulan istriku jago banget sama chinese food. Entah apa karena emang doyan atau sudah bawaan lahir kalau disuruh masak pasti senangnya bikin chinese food. Itulah kenapa dia nggak ikut kontes memasak Master Chef Indonesia, takut disemprot sama chef Juna karena hanya ahli di satu bidang saja (hihihi...)
Dua butir telur yang dicampur dengan aneka potongan sayur serta isian udang kemudian digoreng dengan api sedang. Untuk sausnya jujur aku nggak tahu gimana cara bikinnya (wkwkwk...). Tapi begitu dimasukkan mulut, ketika sepotong fuyunghai berselimut saus kacang polong (hmmm...) goyang inul tak lagi mampu mengalahkan goyang lidahku. Mereka berdansa hingga membuat mata berekspresi merem-melek untuk menikmati.
***
Oke skip.. skip.. tolong diusap dulu liurnya ya kawan (hehe...). Sekarang aku mau bagikan tips bagaimana caranya supaya kita selalu dalam kondisi tercukupi protein hewani yang berasal dari ayam dan telurÂ
1. Sadar Terhadap Pentingnya Protein
Setelah membaca tulisan ini harusnya minimal kamu sadar bahwa protein itu penting bagi tubuh. Seperti yang sudah aku jelaskan diatas, protein mampu menciptakan imun atau kekebalan tubuh. Sesuatu yang sangat kita butuhkan didalam kondisi pandemi seperti saat ini.
Jadi Makan Ayam dan Telur adalah kegiatan positif yang bisa meningkatkan imun tubuh kamu. Yang paling penting ayamnya harus dimasak ya jangan dimakan mentah-mentah (haha...)
2. Â Kreatif dalam Memasak
Buat kamu para istri, kalau mau dicinta lebih sama suami maka wajib hukumnya pinter masak. Apalagi kreasi masakan kamu bervariasi tidak monoton telor ceplok dan ayam goreng saja (hehe...). Untuk anak yang masih kecil, kamu bisa mulai mengenalkan olahan telur dengan scramble egg alias telur orak-arik. Dijamin anak-anak pasti suka. Dan kalau sudah jadi kebiasaan aku doakan semua anak-anak Indonesia menjadi pak Albert (aamiin...)
3. Setop Membaca Berita Hoaks
Well... untuk urusan yang satu ini penting juga kita mempunyai filter terhadap semua informasi. Misalnya soal suntik hormon pada ayam, menurut aku sih gini ya, tak dapat dipungkiri sekarang kita lagi ditengah perang dagang antar produsen baik dalam maupun luar negeri. Konsumen seperti kita ini sering menjadi korban informasi menyesatkan alias hoaks. Oleh sebab itu telitilah dalam membaca dan bijaklah dalam membagikan berita.
Kalau berita itu bukan berasal dari sumber otoritas pemerintah seperti Kementrian Pertanian, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan serta instansi-instansi resmi lain, maka patut dipertanyakan kebenarannya. Mudah kok, kamu tinggal akses website mereka kemudian komparasikan berita yang kamu dapatkan.
4. Memilih Ayam dan Telur dengan Kualitas Baik
Waduh yang ini tips dari istriku ya mas bro. Untuk daging ayam pilihlah yang masih segar dengan melihat warnanya, kalau warnanya udah pucat atau hitam kebiruan berarti kurang baik. Kedua pencet-pencet dagingnya apa masih kenyal atau sudah benyek. Kalau daging ayam masih kenyal tidak lengket, maka fix boleh kita beli. Selanjutnya juga coba cium aroma khas ayam segar atau ada bau busuknya.