Cerita berawal sekitar pertengahan tahun 2017. Saat itu berat badanku kurang 5 kilogram lagi menyandang predikat 'sak kwintal' (bahasa Jawa untuk 100 kilogram) wkwkwk...
Malas berolahraga, makan sembarangan, ngemil malam hari sambil nonton televisi adalah kebiasaan-kebiasaan yang kulakukan setiap hari. Efeknya badan terasa berat, untuk naik tangga kantor saja sudah ngos-ngosan. Pada jam kerja sering ngantuk dan kurang bergairah.
Suatu hari seperti biasa ketika akan berangkat kerja, setelah memakai baju aku bercermin merapikan rambut dengan pomade favorit. Disitulah aku melihat perut yang semakin gembul dan wajah yang tampak lebih tua.Â
Usiaku waktu itu 31 tahun, namun setiap kali berkenalan dengan orang baru, selalu menganggap aku sudah berumur 40 tahun... hihi...
Belum lagi persoalan kesehatan, tubuh menjadi sangat manja. Hampir setiap bulan influenza menjadi teman setia. Sepulang kerja badan terasa capek dan lelah. Celana sudah mencapai ukuran 38 dan baju ukuran XL mulai terasa sempit.
Oh my God, tubuhku seperti buldozer !!!
Saat kesadaran mulai muncul, aku berusaha menjalankan program diet. Banyak sekali jenis diet yang disarankan teman-teman dan keluarga. Salah satu yang pertama kali kujalankan adalah diet karbohidrat. Beras biasa diganti dengan beras merah. Namun baru jalan seminggu penyakit maag ku kambuh. Dan terpaksa harus berhenti kemudian kembali ke habit semula.
Oke kemudian aku coba dengan cara berolahraga. Masih ingat betul pagi itu aku bangun jam 05.00 WIB. Setelah selesai shalat subuh, aku mencoba lari pagi. Dan wow... baru lari 100 meter, napas sudah kembang kempis... haha...
Sedikit aneh, tapi memang beneran fakta. Entah apakah youtube bisa membaca pikiran atau memakai kecerdasan logaritmanya, suatu malam aku youtube an dan link 'Aldy Tjandra' tiba-tiba nongol di beranda.
Aldy Tjandra memberikan sharing program diet melalui pendekatan yang menurutku berbeda. Dengan bahasa yang mudah dipahami, aku sangat menikmati dan paham akan program 'Diet yang Mengenyangkan'.
Diet yang selama ini dipahami dengan berbagai cara 'larangan' atau 'pantangan' terhadap jenis makanan seperti karbohidrat dan lemak ternyata kurang pas. Tidak makan nasi, tidak makan daging, dan sebagainya. Atau mitos tentang pantangan ngemil dan makan malam diatas jam 19.00 WIB. Diet seolah menyiksa kita dengan berbagai macam larangan.Â