Maha Benar Allah yang telah memerintahkan untuk mengumandangkan haji dan menyatakan bahwa manusia akan berbondong-bondong datang dari seluruh penjuru dengan menggunakan berbagai cara untuk melaksanakan ibadah haji meskipun menggunakan 'unta yang kurus'
Kita menyaksikan tua-muda, miskin-kaya, pemimpin-rakyat jelata, berbagai suku-bangsa, warna kulit dan bahasa telah dipilih dan diberikan kesempatan berhimpun di padang Arafah tahun ini, melaksanakan wuquf, melakukan muhasabah dan mengenal hakikat keberadaan diri dihadapan Allah SWT.
Inilah keadilan yang Allah tunjukkan dihadapan kita semua, Allah Maha Kuasa dan Maha Menentukan. Semua berlangsung hanya atas izin dan rahmat Allah; betapa banyak manusia yang memiliki tubuh yang sehat-kuat, harta melimpah, kesempatan ada namun belum melaksanakan haji; namun sebaliknya ada pula manusia yang dalam pandangan manusia tidak mungkin ternyata bisa melaksanakannya. Allahu Akbar.
{Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh.}
QS. Al-Hajj[22]:27
Ibadah haji bukan hanya sekedar kegiatan ritual atau ibadah fisik, namun didalamnya terkandung banyak hikmah dan makna, sebagai bekal dan pedoman dalam mengarungi samudera kehidupan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat;
Pernyataan Allah dalam ayat 190 surah Ali-Imran bahwa dalam penciptaan langit dan bumi serta bergulirnya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang yang berfikir (ulil Albab); yaitu mereka yang senantiasa mengingat dan berdzikir kepada Allah dalam setiap situasi dan kondisi yang digambarkan dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring.
Ulil Albab tidak melihat segala sesuatu  diseputarnya atau yang berlaku dalam kehidupannya hanya dengan menggunakan mata-kepala, namun melakukan olah dzikir dan fikir agar bisa memaknai seutuhnya.
Sehingga dengan olah dzikir dan olah fikir inilah menghantarkan mereka pada suatu kesimpulan bahwa tiada sesuatu pun yang berlaku dalam kehidupan ini sia-sia melainkan semuanya sudah diatur, direncanakan dan diawasi penciptaannya oleh Allah SWT.
Hadirin yang dirahmati Allah,