Rabu, 12 Agustus 2020 ketika berselancar di media sosial awak menemukan satu kisah yang sangat menarik. Â Sudah sepuh begini baru sekarang membaca Kisah Nabi Sulaiman menangkap seorang pencuri ayam. Â Artinya dalam kapasitas seorang penulis kisah elok ini tak boleh pula dinikmati sendiri.
Maka kisah inspiratif yang didapat dari Whats App Group awak share disini. Boleh jadi sobat sudah pernah membaca kisah ini. Â Tak mengapa lancar kaji karena diulang kata nenek moyang kita zaman dahulu.
Kisah Nabi Sulaiman King Of The King masih banyak yang belum awak ketahui.  Insha Allah secara bertahap bisa men-share kisah kisah inspiratif tersebut untuk kita ambil hikmahnya.  Hikmah  dalam menempuh kehidupan sehari hari ditengah pandemi covid 19. Â
Awak mulai dengan Pantun Rabu Dahsyat
- Memang banyak yang terlihat dipermukaan
- Namun lebih banyak nan  terpendam
- Tak usyah lagi dicari kebahagiaan
- Ketika ketenangan hati telah tertanam
KETENANGAN HATI ITU HARTA YANG TAK TERNILAI
Seorang lelaki datang kepada Nabi Daud bersama sepuluh orang tetangganya. Ia mengadu kepada sang Nabi,
"Wahai Nabi, saya adalah peternak ayam dan setiap hari ada saja ayam yang hilang. Sedangkan kediaman saya hanya dikelilingi sepuluh tetangga yang tinggal di sekitarnya, maka saya yakin salah satu di antara mereka pencurinya. Wahai Nabi, tolong temukan siapa pelakunya?"
Sebagai seorang raja yang adil, Nabi Daud berkenan menyelesaikan masalah tersebut. Beliau mendekati para tetangga itu satu demi satu, namun tak ada bukti-bukti apapun yang menunjukkan siapa pelakunya. Mereka pun tak ada yang mengaku.
Kemudian Nabi Sulaiman muncul dalam persidangan tersebut, spontan saja Nabi Daud ingin mendengar bagaimana pendapat putranya itu.
Nabi Sulaiman melihat sejenak kepada sepuluh orang itu, lantas berkata kepada Nabi Daud,
"Wahai Ayah, sesungguhnya pelaku pencurian tersebut adalah orang yang di rambutnya ada sehelai bulu ayam!"
Tentu saja mereka semua saling berpandangan kepada yang lain, siapakah gerangan yang rambutnya terlihat bulu ayam? Kecuali satu orang dari mereka, ia secepat kilat memeriksa rambutnya sendiri, dengan gerakan seolah-olah ingin menyembunyikan bulu ayam yang ada di atas kepalanya itu.
"Nah, dialah pelakunya!" Nabi Sulaiman yang melihat gerakan tersebut dengan cepat mengutarakan pendapatnya.
Ternyata, di atas rambut mereka semua sebenarnya tidak ada apa-apa. Nabi Sulaiman hanya menggertak saja, untuk melihat siapa yang menunjukkan rasa panik saat mendengar ucapan itu.Cara ini berhasil dan pelaku akhirnya mengakui perbuatannya.
Kisah ini terdapat dalam kitab Al-Fawaid Asy-Syatiriyah yang melengkapi penjelasan tentang tafsir Surat Al-Anbiya ayat 78 tentang kecerdasan Nabi Sulaiman.
Hikmah lainnya yang dapat kita petik dari cerita tersebut adalah, harta yang haram pasti mewariskan kegelisahan dan rasa panik. Sejak zaman para Nabi sebelum Rasulullah ribuan tahun silam, begitulah adanya.
Harta yang diperoleh dengan jalan yang tidak diridhai Allah, tidak akan membuat hati menjadi tenang. Jadi apa gunanya uang banyak tapi hidupnya cemas karena takut ketahuan orang lain, dan dibayang-bayangi hisab yang pedih di akhirat nanti.
Maka berusahalah agar apa yang kita dapatkan betul-betul halal, sehingga Allah ridha dengan hal tersebut dan Allah anugerahkan kepada kita hati yang tenang dan damai.
Point yang ingin disampaiakan disini adalah bahwa kecerdasan Nabi Sulaiman melebihi rata rata kepintaran manusia. Â Strategi Nabi Sulaiman dalam mengungkap satu kasus adalah sesuatu yang tak terduga. Â Istilah sekarang out of the box. Â Seperti juga kisah 2 wanita yang memperebutkan bayi.
Salamsalaman
BHP, 12 Agustus 2020
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H