Tentu saja mereka semua saling berpandangan kepada yang lain, siapakah gerangan yang rambutnya terlihat bulu ayam? Kecuali satu orang dari mereka, ia secepat kilat memeriksa rambutnya sendiri, dengan gerakan seolah-olah ingin menyembunyikan bulu ayam yang ada di atas kepalanya itu.
"Nah, dialah pelakunya!" Nabi Sulaiman yang melihat gerakan tersebut dengan cepat mengutarakan pendapatnya.
Ternyata, di atas rambut mereka semua sebenarnya tidak ada apa-apa. Nabi Sulaiman hanya menggertak saja, untuk melihat siapa yang menunjukkan rasa panik saat mendengar ucapan itu.Cara ini berhasil dan pelaku akhirnya mengakui perbuatannya.
Kisah ini terdapat dalam kitab Al-Fawaid Asy-Syatiriyah yang melengkapi penjelasan tentang tafsir Surat Al-Anbiya ayat 78 tentang kecerdasan Nabi Sulaiman.
Hikmah lainnya yang dapat kita petik dari cerita tersebut adalah, harta yang haram pasti mewariskan kegelisahan dan rasa panik. Sejak zaman para Nabi sebelum Rasulullah ribuan tahun silam, begitulah adanya.
Harta yang diperoleh dengan jalan yang tidak diridhai Allah, tidak akan membuat hati menjadi tenang. Jadi apa gunanya uang banyak tapi hidupnya cemas karena takut ketahuan orang lain, dan dibayang-bayangi hisab yang pedih di akhirat nanti.
Maka berusahalah agar apa yang kita dapatkan betul-betul halal, sehingga Allah ridha dengan hal tersebut dan Allah anugerahkan kepada kita hati yang tenang dan damai.
Point yang ingin disampaiakan disini adalah bahwa kecerdasan Nabi Sulaiman melebihi rata rata kepintaran manusia. Â Strategi Nabi Sulaiman dalam mengungkap satu kasus adalah sesuatu yang tak terduga. Â Istilah sekarang out of the box. Â Seperti juga kisah 2 wanita yang memperebutkan bayi.
Salamsalaman
BHP, 12 Agustus 2020
TD