Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bercanda Jangan Kebablasan

21 Juni 2020   14:35 Diperbarui: 21 Juni 2020   14:32 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak pelak karena terlalu sering tampil dalam hitungan harian maka terjadilah " kecelakaan " Peristiwa ini merupakan resiko yang harus ditanggung publik figur. Tampaknya artis artis kondang kelelahan.

Sementara sang producer atau tim kreatif bingung mencari dan menggali materi baru untuk di sodorkan kepada pemirsa. Kehabisan peluru itulah istilah orang politik.

Inspirasi dan kreasi telah punah karena telah habis dikeluarkan semua. Dalam kondisi seperti inilah pagar pagar tayangan publik ber resiko terlanggar.

Pakar pakar lawakan nasional sekelas Bing Slamet dan Edy Sud dan rekan sangat menjaga bahan candaan. Pelawak kawakan ini berupaya tidak menyinggung hal hal yang sensitif. Bukan saja masalah Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) yang mereka hindari namun memojokkan individu jarang sekali mereka lakukan.

Lawakan mereka lebih memperdaya diri senidiri atau mengorbankan diri sehingga tetap gress dan yang paling penting tidak menyakiti hati orang lain apalagi simbol simbol negara.

Apabila kita perhatikan tayang televisi akhir akhir ini menampilkan program setiap hari dan dapat dipastikan selalu dalam bentuk tayangan langsung (live) . Tayangan langsung disaksikan jutaan pemirsa memang menarik karena tidak ada rekayasa dalam penampilan.

Tayangan live tak bisa di edit seketika. Para pelakon hadir seadanya dan terkadang bisa juga agak berlebihan. Pada saat saat kehabisan peluru (inspirasi dan kreasi) itulah para aktris ini kebabalasan menyampaikan sesuatu yang melanggar etika dan norma.

Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya akan memberikan pemahaman yang saling melengkapi sebagai sistem etika. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai yang menjadi sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma moral maupun norma kenegaran lainnya.

Di samping itu, terkandung juga pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif. Oleh karena itu, suatu pemikiran filsafat adalah suatu nilai-nilai yang bersifat mendasar yang memberikan landasan bagi manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praksis atau kehidupan nyata dalam masyarakat, bangsa dan negara maka diwujudkan dalam norma-norma yang kemudian menjadi pedoman.

Oleh karena pelajaran pahit yang dialami oleh beberapa artis bisa menjadi pengajaran bagi komunitas penghibur. Harus tampil terus menerus setiap hari menyebabkan mereka harus menjaga performa dan mematuhi norma norma yang berlaku di masyarakat. Jangan sepelekan pendapat publik, masyarakat semakin cerdas dan sangat peka terhadap segala sesuatu yang melanggar norma dan etika itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun