sumber : republika
Prosesi mudik lebaran usailah sudah. Para perantau dengan berat hati terpaksa meninggalkan kampong halaman menuju kota tempat bergelut mencari nafkah.
Rindang pohon tempat berteduh
Rehat sejenak kantukpun datang
Mudik usai sungkem bersimpuh
Memohon doa sukses berjuang
Selama 10 hari berada didesa ibarat seorang pengelana tiba di oase. Betapa tidak kehidupan didesa walaupun dengan segala kekurangan dan keterbatasan namun ketenangan dan kenyamanan ada disiniÂ
Kantukpun datang jangan tertidur
Segera berdiri  langkahkan kaki
Semangat berjuang pantang mundur
Niatkan ibadah redha Illahi
Itulah siklus kehidupan anak manusia nan tiada lepas dari takdir diri masing-masing. Dilahirkan dan dibesarkan di desa kemudian merantau ke kota besar untuk berjuang mengais nafkah guna meningkatkan kualitas hidup keluarga.
Segera berdiri langkahkan kaki
Bekerja keras semampu diri
Usyah risaukan perihal rezeki
Semua mendapat ketika memberi
Mau apalagi, terpaksa kembali ke Jakarta. Tidak ada pilihan lain agar hidup bisa berkelanjutan untuk mudik di tahun depan.
BHP 22/6/2018
Salamsalaman
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H