Orang Kecil Saja
Perhatikan ungkapan Bung Karno terkait nasib wong cilik.  Presiden Pertama Republik Indonesia pernah mengatakan bahwa : Selama masih ada ratap tangis rakyat miskin di gubug gubuk  maka perjuangan belum selesai. Betapa besar kepedulian Bung Karno terhadap nasib wong cilik.  Kemudian dari pada itu berdirilah partai politik yang katanya membela wong cilik.  Namun dalam perjalanan waktu semua menjadi bias dan semu.  Apakah semangat  Bung Karno hanya tinggal slogan,  sementara masih saja terjadi penggusuran tempat tinggal wong cilik.  Â
Disinilah perlu dipertanyakan apakah keberpihakan kepada wong cilik itu telah bergeser kepada kepentingan lain. Unjuk rasa wong cilik tidak bertenaga lagi seiring dengan semakin terpuruknya tingkat ekonomi. Â Kesehatan dan pendidikan yang seharusnya menjadi kepedulian parpol pendukung wong cilik telah sirna. Sandang pangan dan papan idaman rakyat kecil hanya sebentar disuarakan ketika kampanye Cagub, setelah itu sirna. Â Wong cilik semakin tidak berdaya.
Berbekal pengalaman di lupakan oleh para pembesar kini muncul ide.  Wong cilik itu tidak mau lagi dijadikan sebagai media guna  memenangkan cagub di pilkada. Saudara saudara yang berada dibawah garis kemiskinan ini protes, mereka nampaknya tidak suka lagi disebut sebagai komunitas wong cilik. Mereka saat ini lebih suka disebut orang kecil.  Entah apa alasan logis yang disampaikan. Mungkin wong cilik yang di singkat WC memberi nasib sial bagi mereka. Oleh sebab itu mereka lebih senang di panggil Orang Kecil yang disingkat OK.
Nah lebih mantab bukan ? Dari pada pakai WC yang selalu dikonotasikan tempat kotor , jorok dimana lokasi ini dijadikan sebagai  tempat membuang segala hajad .  Selain itu tidak terbantahkan pula bahwa WC  memiliki aroma tidak sedap alias bau menyengat.  Oleh karena itu dari pada pakai WC (Wong Cilik)  maka lebih baik mengguna kosa kata Orang Kecil di singkat OK.
Yes inilah pergerakan atau pergeseran budaya wong cilik menjadi orang kecil yang sebenarnya memiliki makna yang sama. Semoga dengan perubahan panggilan itu hidup mereka bisa menjadi lebih baik. Â Tentu saja perubahan istilah ini bisa segera di gunakan oleh seluruh Capres dan turunanya (Cagub, Cabup, Cawalkot, dlisb) . Â Hilangkan WC ganti dengan OK
Salamsalaman
TD ,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H