Apabila bentuk kepedulian masyarakat pada lingkungan terkecil di dawamkan di seluruh pelosok tanah air Indonesia itu di tujukan sebesar besarnya untuk mengangkat strata kehidupan rakyat jelata maka bisa dipastika secara bertahap kemiskinan bisa di lenyapkan dari nusantara tercinta. Teori distribusi harta yang di ciptakan alam selalu menegaskan bahwa dalam satu komunitas pemukiman selalu terdapat empat golongan di tinjau dari kepemilikan harta. Distribusi hak milik itu terdiri dari warga kaya raya , kelompok menengah keatas, menengah kebawah dan kaum marjinal. Persentase kelompok marjinal atau kaum miskin tidak lebih dari 20 persen. Artinya alam telah menasbihkan pesan bermakna bahwa kepedulian dari warga nan mampu wajib hukumnya memberikan zakat, infaq dan shadaqah bagi tetangga terdekat.
Dalam upaya kepedulian massal ini, tidak usyahlah kita terlalu banyak berharap ke pada Pemerintah berkuasa. Nampaknya para pemimpin itu masih belum selesai dengan dirinya sendiri. Bagaimana pula mereka akan memikirkan rakyat banyak sedangkan urusannya sendiri tak kunjung selesai. Sibuk bekutat pada masalah politik, bargaining kekuatan dan hal hal remeh temeh nan jauh amanah, membuat kosentrasi para penguasa tertumpah bagaimana cara menyelesaikan urusan dirinya sementara waktu berjalan terus dan kemiskinan semakin menyebar di seantero tanah.
Point yang ingin awak sampaikan di hari pahlawan ini adalah meningkatkan kepedulian antar sesama khususnya kepada kaum dhuafa. Siapa lagi yang bisa diharapkan selain kita tetangga terdekat. Bukankah pepatah nenek moyang telah dipesankan sejak dahulu kala kepada kita semua bahwa orang paling dekat ketika dalam kesusahan adalah tetangga bukan sanak famili nan jauh di seberang sana. Ya pahlawan tanpa tanda tanda itu ada disekitar kita. Tidak perlu menunggu Pihak Istana, mari kita sematkan tanda jasa pada dada mereka dengan cara memberikan batuan seikhlasnya, bantuan nan mampu menangjkat harkat martabat keluarga dhuafa dari jurang kemiskinan. Yes bersama kita bisa
Salamsalaman
TD
Ilustrasi : Budikhaironi wordpers
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H