Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ke Sebelas Januari

6 Januari 2019   07:48 Diperbarui: 6 Januari 2019   08:21 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dia gagalin diri."

"Kok?" aku mengernyitkan kening.

Lalu Mpok Ani meceritakan. Setelah Romlah berkonsultasi dengan Ustad Kamaluddin.

"Kagak diizinin."

"Alasannya?" tanyaku cepat.

Mpok Ani tersenyum ke arahku. Setengah menggoda.

"Ustad Kamal akan mencarikan jodohnya," ia segera memberitahukan.

Aku melongo.

"Dia kan masih keponakan Pak Kamal."

Aku manggut-manggut. Sebagai Ketua RT, aku tahu. Hubungan antara mereka berdua. Namun aku penasaran, hedak dijodohkan dengan siapa Romlah?

"Nanti siang, kata Romle Pak Kamal mau ke rumah Abang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun