Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ke Sebelas Januari

6 Januari 2019   07:48 Diperbarui: 6 Januari 2019   08:21 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku garuk-garuk kepala.

"Ya, Bang, eh Pak RT," desis Romlah, masih dengan menundukkan kepala.

Persoalan izin itu, segera kuberikan. Itu hak dia untuk menentukan nasibnya. Dengan caranya.  Meski setelah mereka pergi, aku mikir. Romlah akan pergi ke luar negeri. Bekerja. Aku? Menunggu untuk menonton konser Sebelas Januari.

"Lotong sayur setengah, dan pake tahu sama sambal, Bang?" sapa Mpok Ani, esokya aku sarapan ke warugnya di bawah pohon nangka yang rindang.

"Ya. Tapi bayarya ...ntar. Duitnye belon diambil."

"Ke ATM?"'

"Ya."

Mpok Ani mengibaskan tangan. Seperti ingin mengatakan: ah, gampang itu. Ia tidak seperti orang pada umumnya. Jika dagangan pagi-pagi jangan dihutang dulu. Bisa membuat rejeki seret.

"Gimana dengan Romlah?" tanyaku pelan. Mengudap pelan-pelan lontong yang diirisi cukup untuk dikunyah memasuki mulut.

"Nah."

"Apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun