Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ke Sebelas Januari

6 Januari 2019   07:48 Diperbarui: 6 Januari 2019   08:21 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia tertawa. "Justru itu perlu disambeli."

"Oya?"

"Biar ada semagat. Masa setelah dua .... eh bener setelah almarhumah meniggal dua bulan lebih ya Bang?"

Aku megangguk.

"Udah boleh kok ngelirik-lirik...."

Aku garuk-garuk kepala.

"Yang gadis, juga bisa didapet Abang."

Aku terseyum.

"Kalau itu, boleh, deh...." ujarku sekenanya. Meladeni candaan khas wanita pinggiran Jakarta itu yang sudah kukenal cukup lama.

Ia menjentikkan jemarinya. Sambil setengah berbisik, "Ssst ... si Romle, tuh."

"Bukannya ...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun