Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lontong Sayur Mpok Imah

14 Januari 2018   06:06 Diperbarui: 14 Januari 2018   08:33 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nggak dipotong-potong?"

Dia tertawa.

"Abang, ih."

Aku meninggalkan warung kecil Mpok Imah ketika selintasan kulihat istri naik motor. Mungkin ia tak tahu. Atau pura-pura. Aku memang tidak bilang untuk makan lontong sayur di warung Mpok Imah. Bahkan istri kerap tidak suka kalau aku ditanya dari mana dan kujawab dari makan lontong sayur di ujung jalan tak terlalu ramai itu.

"Besok ngelontong lagi, ya Bang?"

"He eh. Ditemenin Mpok Imah, dong?"

"Kalau itu sih mending makannya malem-malem."

Aku melongo.

"Kite makan bareng."

Aku garuk-garuk kepala. Bergegas meninggalkan warung Mpok Imah. Siapa tahu istri berputar haluan menjemputku.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun