Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setangkai Rindu

24 Desember 2017   05:54 Diperbarui: 24 Desember 2017   07:44 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini yang tak kusuka. Seperti menjeratku dalam kenikmatan untuk merambah jalan berderet-deret mobil pada libur panjang kali ini. Bandung mana yang tak macet pada saat libur kali ini. Sedangkan aku masih duduk di mini market untuk merehatkan pikir.

"Pokoknya!"

Dan HP dipukul darinya. Mati.

Apa aku tega? Ya, tidak. Aku takut ia memenggal cinta dan rindunya. Berbahaya itu.

"Ya, aku terbang ke Dago!" sahutku dengan mulut megap-megap.

Enam jam kemudian aku tiba di Bumi Parahyangan. Aku memintanya untuk ketemuannya di resto Sunda seberang terminal bis Leuwi Panjang.

"Jangan banyak tanya!"

"Kok ngancem, sih?"

"Atas nama rindu. Yang tinggal setangakai."

Ia menurut. Dan memberengut. Karena ia datang lebih dulu, duduk di sudut. Hanya memesan jus sirsak. Yang kental putih.

"Sebel ...!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun