"Ya, ke mana lagi?"
"Bener, sih."
Mereka berpisah. Saat itu istri Setvov datang. Ia sengaja ingin mendatangi ruang kerja suaminya. Kali ini, sebagai sopir Setnov, ia membuntutinya di belakang wanita kinyi-skinyis itu.
"Kau mesti jujur!" katanya sambil membalikkan badan ke sopir yang dibuat gelagapan itu.
"Ya. Selama ini saya kan jujur, Bu. Saya meniru Bapak yang jujur. Dari wajahnya saja kan orang yakin kalau Pak Set itu orang jujur. Ndak pernah tersangkut korupsi atau apalah."
Wanita itu mendengus.
"Ini apa?" ia mengacungkan segepok amplop cokelat.
"Bu ...bu ...."
"Kenapa?"
"Buka saja."
Wanita itu mendengus. Ia berlalu. Namun karena tergopoh-gopoj, amplop cokelat itu membentur tiang pintu. Blaaaaar. Berhamburan uang dolar.