Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Setnov Mati

12 September 2017   15:17 Diperbarui: 15 September 2017   06:28 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pengkeramatan-kubur

"Ya, bisa selamat. Selama ini kan ia seperti punya jantung dobel. Hatinya sudah dibersihkan dengan uangnya yang banyak."

"Bisa jadi."

"Tapi kenyataannya, ia mati."

"Siapa sangka."

"Mungkin karena ia hanya diserang penyakit kecil atawa ringan."

Sopir satu itu manggut-manggut.

"Ruang kerjanya saja steril."

"Kau pernah masuk?"

"Pernah. Sekali. Sekali-kalinya. Saat ia ada ibu, isterinya datang tergopoh-gopoh. Kan aku mesti melindunginya. Boss saya. Yang bisa ngasih tak terhingga."

"O."

"Trus apa kau akan tetap kerja di keluarganya? Sebagai sopir?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun