Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kembali ke Jogja

7 Mei 2017   06:05 Diperbarui: 7 Mei 2017   07:27 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Gimana kau bisa menemukanku?” aku mengendarai sepeda motor itu pelan mesti angin sore tetap mampu meriapkan rambutku yang segitu-seigtu dari dulu.

“Kok masih nggondrong saja?”

“Sebelum naik ke pelaminan denganmu dan mesti cukur sebagaimana kebiasaan adat Jawa.”

Ada tawa yang sayup. Ah, tawa yang terukur.

“Jadi, kita bisa naik ke pelaminan?”

Tak ada jawaban. Kecuali sepasang lengannya melingkar ke perutku, dan kepalanya disenderkan ke punggungku.

“Kenapa aku mesti menunggumu lama?”

“Gak usah ditanyakan. Re sendiri ya penginnya tidak melalui jalan panjang seperti ini,” ungkap Reni ketika aku mampir ke pojokan dan memesan mie rebus langganan kami sekian waktu lalu.

Kalau jodoh, memang tak ke mana. Meski aku telah memperjuangkan secara habis-habisan. Hanya karena aku orang seberang, dan Re Jawa, Jogja.

“Motor itu menjadi saksi kita ....”

Aku menangkupi punggung tangannya. Re melirik ke arahku. Berdua tersenyum di rembang petang Jogja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun