Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kembali ke Jogja

7 Mei 2017   06:05 Diperbarui: 7 Mei 2017   07:27 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tas punggung merah hati seperti membebaniku ketika berdiri di Stasiun Tugu. Aku berdiri seperti lelaki asing di sini. Hanya untuk mencari Re yang dulu dengan senang hati menjemputku dengan sepeda motor bebeknya: Honda 70-an.

“Sayang kalau untuk ongkos naik becak.”

“Kan aku bisa jalan kaki.”

“Terlalu jauh ke kosmu.”

Aku tertawa. Sebenarnya ia ingin mengatakan, kalau aku perantau kere dari seberang Jogja yang belajar untuk memenuhi permintaan orangtua. Lalu bertemu dengan seorang Re yang khas Jawa, persisnya orang Jogja yang senang membiarkan rambutnya memanjang.

Lalu aku memboncengkan Re di sadel yang tinggal sedikit untuk pantatnya yang bulat dalam berbagi dengan tubuhku yang tak bisa dibilang kecil. Sehingga motor ala dokter merah itu mesti menanggung beban dua tubuh yang menyatu dalam satu hati.

“Ke Lempuyangan jadi seperti dekat,” kataku dalam hati. Itu dulu. Sekarang? Entah. Aku masih mematung di pelataran Stasiun Tugu.

“Becak, Mas?”

Aku menoleh, lalu mengangguk mesti itu sebuah penolakan halus kepada orng-orang yang masih menarik becak dengan genjotan kakinya. Sebagian sudah dengan mesin sepeda motor untuk mengantar siapa saja. Termasuk kepada turis berkulit putih, yang sebagian masih lebih senang dengan sensasi genjotan dengan nafas kehidupan khas Jogja.

“Ke Prawirotaman, kan?” kejar penarik becak sudah berumur itu.

“Nek yo?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun