Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karena Jasa Heri

19 Februari 2017   07:05 Diperbarui: 19 Februari 2017   10:18 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“O, ayahmu sakit? Kenapa tak diantar perika ke Puskesmas?” Tanya Pak MAntri.

Goni tersipu-sipu.

“Nunggu saya yang dari kota. Minum susu, satu di antara keinginannya saja, Pak MAntri,” kata Goni.

Keadaan menjadi lebih cerah. Apalagi, Bu Sari tidak lagi bersikukuh menjual susu yang tinggal satu-satunya.

"Terima kasih, ya Heri. Heri sudah berusaha menyelamatkan warga desa ini,” kata lelaki itu sambil mengacak-acak rambut Heri.

Heri hanya senyum-senyum. Ia pun meminta pamit. Lalu diikuti Gimin dan Ahmad. Kembali ke rumah nenek Kunti. Membawa gula yang dibeli lewat cucunya yang teliti itu.

***

Terilhami karya sahabat saya Noerochman, Pemalang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun