“Dia cucu Nenek Kusti, Bu Sari,” Ahmad menjelaskan.
“Iya. Dia sedang berlibur di sini, Bu Sari,” tambah gimin, merasa tidak enak. Meski ia setuju dengan temannya dari Semarang itu.
“Ndak bisa!” sungut Bu Sari. “Kecil-kecil kok sudah pintar memfinah.”
“Ndak begitu maksudku, Bu ….”
“Aaaah, sudah! Kamu ndak jadi gula juga ndak apa-apa.”
Heri jadi bingung. Jadi serba salah, namun ia hendak member penjeleasan yang yang benar.
“Begini, Bu. Menurut yang say abaca di Koran, kalau ada makanan dan minuman yang sudah lewat batas pemakaiannya. Seperti juga susu yang akan dibeli Goni itu, Bu. Karena bulan dan tahunnya sudah lewat.”
Bu Sari diam.
“Sebaiknya, susu itu jangan dijual.”
“Rugilah, saya.”
Heri garuk-gark kepala. Ahmad, Gimin dan Goni ikut bingung.