Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Anak Ibu Masuk Surga

17 Januari 2017   06:03 Diperbarui: 17 Januari 2017   07:08 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tak ada gambar ....”

“Maaf, Pak ....”

Lelaki itu mengisyaratkan kepada beberapa orang yang mendampinginya. Lalu ia membisikkan kata-kata. “Ambil gambarku yang paling gagah. Dan segera serahkan poster itu ke ibunya R ini. Untuk dipasangkan di sini.”

“Siap ...!”

Ia kembali menghadapi Ibu yang terus-menerus menangis sambil bersimpuh. Dan ucapannya seperti kaset rusak zaman dulu. “Bagaimana nasib anakku ...!”

“Gini, Bu ....”

“Bagaimana nasib anakku!”

“Ya, ya saya ngerti. Sangat ngerti. Ia anak ibu satu-satunya. Tapi ia anakkku juga. Anak yang hebat perjuangannya walau masih muda. Ia seperti yang digambarkan sahabatku yang suka menyanyikan, darah muda darahnya para remaja/ yang tak mau mengalah ....hahahaha.”

“Bagaimana nasib anakku.”

“Ya, saya ngerti. Paling berapa bulan bulan akan keluar. Karena ia ada di garis belakang.”

“Trus bagaimana nasib saya, Pak. Saya makan apa kalau tak ada dia. Yang biasa nyari makan kita.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun