Bersamaan dengan aku duduk di bekas tempat si dengkul putih itu, masuk bergegas seorang ... wanita muda dan hmm ...okay punya wajah. Setara dengan si dengkul putih. Lumayanlah ketika ia singgah dengan patatnya yang proporsional. Persis parkir di sebelahku, di bekas teman si dengkul putih.
Jadilah.
Jadilah aku lelaki beruntung. Meski ia persis di sebelah kananku segera asyik dengan gadget!
“Dunia dengan digital, memudahkan orang saling berhubungan. Dan menyulitkan serta menjauhkan pribadi-pribadi,” keluhku menyitir orang ahli digital.
Aku melirik sebentar dengan ekor mataku ke sebelah kanan. Tapi mana mungkin menemukan teks-teks yang ia tulis dengan kecepatan jari-jemarinya lentiknya bermain di layar sentuhnya. Ah!
“Anda TS, kan?”
Sebuah SMS masuk dan kubaca tanpa nama. Orang baru, salah kirim? Namun ia langsung menyebut namaku, inisialku. “Siaaaaal ...!” gerutuku.
Tapi isengku mengatakan, “Layani saja!”
“Kalau ya TS, kenapa?”
Senyumku, nakal. Sendirian.
“Berarti benar. Seorang pengarang gombal ...!”